(1)
Perselingkuhan seks di dalam rumah tangga kontemporer adalahgambaran sejarah panjang --- bisa dilakukan oleh tokoh-tokoh sejarah seperti politikus Soekarno atau diktator Adolf Hitler, bisa pula para pengarang filosup seperti Satre --- pokoknya banyak-lah.
Percintaan model begituan tidak mengenal kelas atau martabat sosial --- Dewa, Batara Guru dengan Dewi Anjani --- yang bodynya separoh kera, bisa.Atau banyak kisah cinta para Dewa Yunani dengan Dewi atau malah manusia biasa.
Nah --- tokoh perselingkuhan seks yang satu ini …………. Dewi Maerah, dikenalsecara kebetulan --- Menelpon seniwati bernama Sumirah :
“Berikutnya siapa ya ?
“Saya usul Dewi Maerah !”, begitu usul Sumirah. Setuju pokoknya hati happy.
(2)
Mencari informasi --- jumpai mBah Ndari : “MBah, siapa Dewi Maerah itu mbah ?”
“Itu ………….. ibunya Raden Kongso !”
“Dewi Maerah memang wanita cantik, genit, dan menggairahkan ……………….Memang dalam tricky Perselingkuhan ada 2 perkara”. Begitu kata mBah Ndari.
“ 2 perkara itu --- jebakan dan tipuan, 2 hal itu ‘kan mirip ‘tu --- jebakan perempuan dan tipuan lelaki !”
Tertarik mendengarkan penjelasan dari wanita yang kaya asam garam kehidupan ini --- mBah Ndari telah berumur 68 tahun, dulunya ia cantik --- garis wajah dan tubuhnya masa kini masih menampilkan hal itu.
“Lantas mBah bagaimana kisah perselingkuhan wanita itu ?”
“Wanita cantik itu menipu Prabu Gorowongso --- begitu pula lelaki itu memang memasang jebakan agar mendapatkan madu wanita yang menggoda hasratnya itu”.
“Apa modal tipuan atau pun jebakan itu mBah ?”
“Macam-macamlah --- bisa kecantikan, bisa kekuasaan, ingat adagium politik Indonesia ?”.
Segera teringat kasus-kasus anggota DPR RI baik yang perempuan apalagi yang lelaki ………….. ditunggu penjelasan lebih lanjut.
“Artha …………. Tahta …………… dan Wanita --- jadi gender wanita itu bagian dari skenario perselingkuhan, yang tentunya melibatkan lawan jenisnya, yakni pria “
(3)
Mbah Ndari meludahkan air sirihnya ke tempolong, tampak bibirnya memerah dengan wajah yang merona semu merah.
“Begitulah, sahibul hikayat mengisahkan Prabu Gorowongso melakukan ‘malih warna’ menyerupai sosok Prabu Basudewa, suami Sang Wanita penggoda --- Kesaktian kuasa raja Jin Gendrowo itu dapat menjebak Sang Dewi.
Terrjadilah kisah asmara itu --- biasa percintaan entah serius entah semu, tetap saja ada ikatan emosional : Kangen dan Rindu.
Dewi Maerah hamil --- 9 bulan 10 hari kemudian lahirlah Kongso !