Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Mertua Bisu memberi Wasiat kepada Mantu Bisu? (Cermin-49)

22 Juli 2012   12:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:43 1336 1

(1)

Bongkar-bongkar buku, capai, tertidur --- bangun badan litak, mau nulis, baru mikir-mikir tema. Ingat ! Ada teman lucu, tua, Wong Palembang (ceritanya ia sedang mempunyai tamu, orang istimewa --- mungkin dapat ide untuk cerita).

.

Sudah basa-basi, dia cerita, tadi pagi pergi mengaji di Mesjid di Kampung Tetangga --- motornya dia gletakkan begitu saja sembarangan --- sekali-kali ia lirik ke arah parkir speda motornya.

Sudah dekat (tinggal 2 orang lagi) giliran membaca Surah Al Qur’an --- sekonyong-konyong dilihatnya 2 orang pemuda mendorong speda motornya menuju sebuah bengkel. Ia singsingkan sarungnya, ia melompat dengan gerak pemain silat : he speda motor ku, he, speda motorku

Maling-maling-maling !

Ribut

Menurut 2 pemuda (yang konon satpam setempat) mereka “mengamankan speda motor yang telah terparkir sejak malam”

“Aku baru datang pagi ni, mau ikut tadarus Al Qur’an, setelah sholat Subuh di rumah --ngerti ?!”

Keributan ditengahi oleh Pak RW setempat --- “banyak motor diparkir di sini, sengaja motorku agak menjauh, karena motorku buruk tak berkunci pula !”

(dari peristiwa tersebut terbongkar ‘modus operandi’ pencurian motor untuk segera dipreteli di bengkel dekat situ --- dalam kurang dari 1 jam motor sudah terurai)

(2)

Khusus kisah motor buruknya itu memang sudah selalu mengundang prihatin dan anekdot --- suatu saat dalam kemelut lalulintas, si Bapak bermanuver --- menyenggol motor lain, ia langsung ngacir saja. Takut Polisi, karena motor sudah tidak mempunyai STNK !

“Nomor motor tu pun telah ku tekuk !”

Waktu itu ia akan mengambiluang pensiun --- pulangnya ia masuk gang ke luar gang, tetapi katanya dari jauh ‘kulihat lagi tempat kejadian’ --- ingin mengetahui apakah ‘accident’ tadi menimbulkan korban.

“Ta takut dicegat polisi ?”

“Aih kalau sampai dicegat polisi, yang jadi perkara ‘kan STNK motor itu --- entah berapa tahun tak dibayar, bisa kenalah seratus dua ratus barangkali, apalagi mau raya begini”

…………………………………………

“Tapi kuingat pesan mertuaku dulu --- kalau kitaditangkap polisi, tanya ini-itu --- buat saja muka bloon belagak bisu, belagak tuli !”

“Ah, mana bisa jaman kini --- kalau Politie Hindia Belanda bisalah, polisi sekarang bisu tidak bisu, duitlah --- istilahnya ‘ditunggu komandan’, yang bersembunyi di bawah pohon atau di sebalik gardu atau di mobil jazz-nya !

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun