Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Hamil atau Enggak --- Pokoknya Harus Kawin (BCDP-04/10)

18 Maret 2012   12:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:52 687 0
 

Mila dan rombongan pembantu telah tiba di rumah mereka di Tomang --- mas Bejo telah berpisah menuju rumah kerabatnya di Kebon Nanas, pamannya yang berdagang daging di Pasar Tebet.

 

Mila berjanji akan menantikan kedatangan mas Bejo hari Jumat untuk sekedar berkenalan dengan ayah dan ibu tirinya --- Mila telah bertekad ia akan mengawini mas Bejo, bulan Mei nanti ia akan berumur 30 tahun, ia sudah cukup tua menantikan jodohnya.

Sebelum tertidur ia tidak ingin mendengarkan musik seperti biasanya --- ia hanya ingin mengkhayalkan kenikmatanyang direguknya dengan seorang lelaki. Ia bersenggama bukan karena nafsu, tetapi naluri keibuan --- ia menginginkan kehamilan.

 

Mila tersenyum, ia terkenang pada Bu Lik yang juga tidak ingin menikah lagi --- tetapi menginginkan bayi dari rahimnya.Malam terakhir di rumah Bu Lik entah jam berapa, mas Bejo menyambangi ---

 

 

 

 

 

 

Mila puas, ia mencapai entah berapa kali orgasme, dia belum mengerti mengapa  lelaki hanya mengalami  sekali  orgasme ---ketika ejakulasi.

 

Tadi selepas sholat Isa ia mengajak Ratna, kakaknya makan baso paling enak di Tanjung Duren.

“Kak Ratna, kita harus berbicara --- apa rencana kakak dalam hidup ?”

Ratna kaget mengapa adiknya berbicara soal rencana hidup --- ia diam saja tidak langsung menanggapi.

“Kak , aku ingin menikah --- apakah kakak masih menantikan calon pilihan ayah ?”. Agak berdebar dada Ratna, karena adiknya menyebut peranan ayah.Tetapi ia diam saja.

“Kak, bulan Mei --- empat bulan lagi aku akan berumur 30 tahun. Aku tidak mau menunggu-nunggu calon dari ayah. Lihat saja kak Rani --- calon orang sekampung, dapatnya Tukang Sate yang enggak maju-maju”

“Karena kegagalan dan nasib kak Rani-lah, maka ayah sangat hati-hati memilihkan jodoh”

“Perkawinan ‘kan milik kita --- mengapa tidak bisa menerima pacar pilihan kita, selalu dicacat,pilihan ayah tokh menyedihkan ayah juga --- kak Rani tidak maju-maju, rumah dari kontrak ke kontrak. Seperti kodok di bawah tempurung, tidak bisa menemukan jalan keluar”

“Kau, apa rencana kau --- sudah mendapat pacar lagi ?” Tanya Ratna

“Kak, yang ini bukan pacar --- aku ingin kawin dengannya. Aku akan bersetegang dengan ayah --- enggak apa-apa.Aku ingin berkeluarga pada usia 30 tahunku --- kak Ratna juga harus mencari sendiri.Perempuan umur 30 tahun akan segera layu --- malah katanya hamil itu sehat, paling lambat di usia di bawah 35 tahun”.Ratna memandang adiknya dengan sudut matanya.

 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun