Dulu di masa awal-awal Pemerintahan Presiden Susilo kedua, beberapa Perguruan Tinggi melakukan Studi dan Simulasi untuk konon, menghadapi data terlampauinya kuota --- harus dilakukan penyesuaian pengendalian pemakaian.
Karena harga BBM ber-subsidi dengan Pertamax dan Non Subisdi ada disparitas harga menyolok --- yang memang secara teoritis sukar dikendalikan.
Perguruan Tingggi mengusulkan kenaikan rational --- Pemerintah enggan. Seperti Orang bingung (pada hal pengerjaan studi itu atas pesanan PEMERINTAH).
Kini menjelang Pemilu 2014 Pemerintah akan menaikkan harga ? Lantas tebar-tebar BLT --- biar Kroco gajinya hanya Rp. 15.000,-- Mmoh Bantuan Langsung Tunai !
Kroco : “ BLT Mendidik Rakyat Kawula menjadi berjiwa Pengemis, kalau tidak mempunyai wewenang --- menjadi Tukang Tilang palsu dan Terima suap-sogok kalau ada sedikit wewenang.”
Menurut Kroco lebih baik, kalau ada kelebihan Anggaran Subsidi --- “buat proyek padat karya membangun atau perbaikan infra sruktur pertanian atau perkotaan --- untuk Jompo dan Orang Cacat, bolehlah !”
“Perbaikan Anggaran Kesehatan juga okay”
Menurut analisa Kroco :
1. Ini meng-agendakan timing --- 2012 mengukur dalamnya hati Rakyat, naikkan harga --- kemudian bagi-bagi BLT sampai tahun 2013 --- Selat Hormuz dan Perang Iran tidak terjadi apa-apa --- berapa pun harga Minyak Internasional --- harga BBM diturunkan lagi menjelang Pemilu 2014. Politik gulali.
2. Data Lifting Minyak bisa dimainkan, data konsumsi dan kuota bisa meyakinkan, asumsi bisa diperdebatkan --- APBN tahun 2013 dan 2014 bisa diundang-undangkan cantik-cantik, seperti jajanan pasar dengan bahan pewarna tekstil.
3. Kroco usul --- Agar dapat menjadikan APBN 2012 konsisten dengan Rancangan, Program dan APBN 2013 sebaiknya --- APBN tidak usah dirobah.
Robah setelah nyata dibelanjakan sekian persen dalam semester I atau proporsional tahun 2012.
Kroco heran baru APBN 2012 mau dilaksanakan --- sudah ribut ingin merubah Asumsi dan angka-angka --- seperti skema kerja Banggar terhadap beberapa Anggaran yang bisa di-lobbi oleh Daerah dan Kementerian --- sudah, toh penyerapan APBN juga how-how.
[MWA] (Karikatur Sospol -40)