Rekruitmen yang dilakukan Presiden RI memasuki periode 2009-2014, ternyata meleset --- dari rapor yang dilakukan UP4 ternyata Menteri-menteri KIB II bekerja buruk, bahkan sampai saat menjelang reshuffle ini.Walaupun proses rekruitmen itu begitu “melodramatis”, penuh pengharapan dan kekecewaan.. Hasilnya menteri-menteri dengan kinerja kapasitas 50 persenan dan ber-rapor merah. Perlu reshuffle.
Tugas utama Top Management adalah mengambil Keputusan. PresidenRI bertanggungjawab untuk memilih Menteri-menteri yang kompeten dan mempunyai integritas prima.Kinerjamereka mengecewakan. Rakyat pantas kecewa !
Konon, menurut PresidenRI ia melakukan reshuffle kali ini , karena menenggang Perasaan Rakyat.Bagus !
Kalau Presiden RI dan para Menterinya tidak menghasilkan Kinerja yang sesuai ‘target’ --- program gagal.Itu berarti APBN yang 1000-an triliun itu sia-sia.Secara manajerial terjadi Waste.Penyia-nyiaan Anggaran, Biaya, Kesempatan dan Waktu. Rakyat dirugikan !
Apalagi kalau terjadi penyimpangan --- salah perhitungan, mark-up, mutu hasil kerja tidak sesuai , pencurian, korupsi,sampai waktu molor; itu berarti telah terjadi Mismanagement, bahkan ternyata terbuka kesempatan untuk mencuri.Negara bisa bangkrut
Menteri-menteri yang Lingkungan Organisasi tidak bersih --- alias terjadi kasus kriminal Suap dan Korupsi, wajib di-retool. Itu indikasi perbuatan membangkrut-kan Negara.Presiden harus menenggang perasaan Rakyat !
Rakyat sudah tahu dan paham permainan mereka --- mereka tidak boleh dipercaya lagi untuk memegang portofolio.Integritas mereka Nol besar !Presiden harus menghargai perasaan Rakyat.
Jangan malah Kepercayaan Rakyat beralih meragukan Keputusan Sang Presiden.PresidenRI harus tegas saja.Jangan berspekulasi untuk masa tiga tahun tersisa.
Jangan menyia-nyiakan APBN dan Waktu --- Negara harus Jaya bukan menjurus Bangkrut menjadi Negara yang Gagal.
Rakyat telah menyaksikan cara pengambilan keputusan dalam rekruitmen --- jangan ada kekeliruan lagi.“Decision making. The selection from among alternatives of a course of action; a rational selection of a course of action “.
PresidenRI harus bertindak rational – hitung-hitungan rational adalah “Kepentingan Rakyat”, bukan kepentingan Partai Politik atau Sekretariat Gabungan alias penggalangan Koalisi.Terbukti tidak efektif menjalankan Misi Kepentingan Rakyat (2009-2011).
Keputusan Presiden RI kali ini sungguh strategis sifatnya --- ia tidak boleh keliru memilih pembantu-pembantunya.Dua tahun dari masa periodenya telah tersia-sia. Motivasinya harus Untuk Kepentingan Rakyat dalam menghadapi dinamika Faktor Eksternal yang mengancam NKRI.
Krisis Ekonomi Global dan Intervensi Asing terhadap Integritas NKRI --- itu adalah Ancaman nyata Bung !