Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Menulis, Maka Aku Ada. Memang

14 Februari 2012   13:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:39 170 0

Bertahun-tahun aku mempunyai habit, memiliki Buku Harian (Diary) 3 jenis --- 1 untuk mencatat kegiatan kerja; 2 untuk mencatat “kata-kata mutiara” dan hal-hal yang ber-nas; 3 mencatat keadaan hidup pribadi-ku.

Jadi tiap tahun mempunyai 3 Diary --- bukan saja tiap kali enak menuliskan hal itu, tetapi juga di kemudian hari --- sangat indah dan nikmat, membacanya !

Menulis, maka Aku Ada --- itu spontan saja di-analog-kan begitu akan menulis Features ini. Ya, itulah ingatan yang paling indah ketika kuliah di Jurusan Filsafat Fakultas Sastra. Hari pertama mencatat “Cogito ergo sum (Aku berpikir, maka Aku Ada)”

Memang “Aku Menulis, maka Aku Exist --- Aku menulis, maka Aku berpikir” .Terus terang rangsangan menuliskan ini terdorong membaca Blog Telkomsel (tetangga sebelah).

Kegemaran menulis sepanjang hidup membawa Keberuntungan dalam hidup --- kebiasaan menulis-mencatat ternyata --- dicatat dan membekas dalam memori seorang Wanita Pengusaha.

Memasuki Masa Persiapan Pensiun --- berkelana suka-suka. Ditelepon wanita itu, ditawari lowongan di Irian Jaya. “Enggak dik, saya masih senang jalan-jalan --- lihat nanti 4 bulan mendatang”.

Setelah bekerja dengannya --- dalam rapat-rapat ia selalu menyatakan ‘mengapa ia menawari

aku jabatan’ --- ternyata karena aku mempunyai kebiasaan selalu mencatat segala hal, sejak kami kuliah dulu. “Don’t trust your memory” , katanya.

Aku menjalani “karier kedua” --- aku exist. Berlanglangbuana gratis, dan digaji pula.

Episode itu berakhir --- kini “keber-Ada-anku” dalam totalitas peng-Alam-an sepanjang Jalan.

Jalan Hidup –-- berjalan kaki, bergerak, bernafas, membaca ---menulis dan berpikir dengan teknologi Internet.

Makin luas menikmati Kebahagiaan.Aku bersyukur.

[MWA] (Features – 47)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun