Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Ada Economics of Banggar, Ada Pula Calo Jabatan

18 Januari 2012   08:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:44 105 0

Indonesia adalah negeri yang sakit --- setengah mati dihisap Economics of Corruption, digergaji Mafia Hukum, ditusuk pula oleh Mafia Peradilan --- belum mati juga; cuma Aparat Penegak Hukumnya yang impoten.

Maka di-undang-undangkan Pendirian KPK.

Kisah sedih-pilunya, Penegakan Hukum di Indonesia dari Pengadilan sesat, kriminalisasi sasaran, sampai Pelanggaran HAM berat --- merampas hak perdata dan penghidupan Rakyat, kalau perlu‘tembak di tempat’, menembak mati Rakyat tanpa proses hukum.

Menonton sidang-sidang pengadilan para pemakan suap dan korupsi di Otoritas Moneter. Bank Indonesia

Siapa-siapa mereka itu ?Sejumlah anggota DPR RI memakan ‘uang suap haram’ untuk menyogok mereka --- memenangkan calon untuk Jabatan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia.

Itu skenario babak biasa.

Skenario semacam ‘Mafia-Calo Jabatan’ banyak bisik-bisik dan melobby bakal calon. Tetapi Siapa yang berkepentingan untuk Jabatan itu ?

1.Bakal Calon yang berambisi

2.Badan, Lembaga, Pengusaha --- yang berkepentingan ‘bertranskasi’ nantinya --- Sponsor ini bisa merupakan Penyandang Dana. Ini skenario lainnya.

Maka dalam proses penyelidikan dan penyidikansampai proses ‘menjaring saksi’ ini bisa dipenggal-penggal untuk : mengaburkan keterlibatan seseorang/badan, mengakhiri sampai batas tertentu --- agar kasus tidak tuntas terungkap.

Apalagi kalau telah terjadi transaksi yang sukses !

Indonesia memang baru mencapai tingkat budaya : meng-assembling dan mereka-yasa kasus untuk Industri suap dan korupsi.

Itulah Logika Budaya Korupsi !!!

[MWA] (Hello Hari Ini -36)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun