Setelah Jenderal Sudirman --- sebagai kanak-kanak, mengagumi Jenderal Douglas Mac Arthur.Jenderal yang perkasa dan cerdas, pahlawan Amerika Serikat, Jenderal yang mengalahkan Bala Tentara Dai Nippon di Perang Pasifik dalam Perang Dunia II --- lantas lebih mengenalnya dalam memukul serbuan tentara Korea Utara dan Cina dalamPerang Korea di tahun 1953.
Sebagai kanak-kanak membutuhkan idola, yakni Jenderal yang Cerdas dan bisa memenangkan Pertempuran dan Peperangan --- Jenderal Sudirman dan Jenderal Mac Arthur !
Sebagai Orang-tua, kami, sebagai ayah --- belakang hari; membaca tentang “Doa Seorang Ayah”. Doa Jenderal Daouglas Mac Arthur, yang dinukilkannya dalam amuk Prahara Perang Pasifik .
Bertahun-tahun memburu teks lengkap Doa itu --- Doa Sang Idola untuk anaknya.Jenderal itu seorang ayah pula. Aku dan Dia adalah Ayah.
Dapat tugas menghadiri Seminar di Bandung --- mendapatkan Doa itu dalam bentuk poster.Allahu Akbar, benar-benar bersyukur --- memang itu sungguh luar biasa.Juga, dijadikan Doa untuk Anak-anak-ku.
Poster itu, paling atas tergambar silhuet Sang Jenderal dengan topi lapangan dan pipanya (ala Popeye) --- silhuet berwarna merah.
Doa Seorang Ayah
Tuhanku bentuklah puteraku menjadi
Seorang yang cukup kuat untuk menyadari kelemahan dirinya
Berani menghadapi manakala ia takut
Yang memiliki rasa bangga dan keteguhan dalam kekalahan yang tulus
Oh, Tuhan jadikanlah puteraku
Seorang yang tahu akan adanya Engkau
Dan mengenal dirinya sendiri sebagai dasar segala pengetahuan
Ya, Tuhan bimbinglah ia
Bukan di jalan yang mudah dan lemah
Tetapi di jalan yang penuh tempaan, tantangan dan kesulitan
Ajarilah ia
Agar puteraku sanggup berdiri teguh di tengah badai
Dan berbelah kasih kepada mereka yang jatuh
Ya, Tuhan jadikanlah puteraku
Seorang yang berhati sucidan bercita-cita luhur
Sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain
Mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu
Sesudah semuanya membentuk dirinya
Aku mohon Ya, Tuhan
Rahmatilah ia dengan rasa humor
Agar ia dapat bersungguh-sungguh tanpa menganggap dirinya terlalu serius
Berikanlah kepadanya kerendahan hati, kesederhanaan dan kesabaran
Ini semua Ya, Tuhan
Anugrah dari kekuatan dan keagungan-Mu
Setelah semuanya tercapai Ya, Tuhan
Berani lah aku berkata :
“TAK SIA-SIA AKU HIDUP SEBAGAI AYAHNYA “
Ada tulisan tangan “Ayah” plus tandatangan (Bdg, 24 November 1991)
Doa berbentuk Puisi yang sarat dengan filsafat kehidupan --- Dia memang seorang Jenderal yang juga seorang Ayah yang visioner, doanya pantas selamanya memberikan inspirasi bagi para Orang tua.
Bersyukur memiliki poster itu --- digantungkan di kamar anak lelaki ke-2 (sejak 1991), yang bernamaDiponegoro.Poster itu terlihat kembali saat bermain dengan cucu-lelaki darinya --- semoga doa ini juga dipanjatkan kepada Allah oleh Sang Anak kepada Cucu-ku……….Amin Ya Allah ! [MWA]