Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Haiku plus Puisi Bunga Chulanku

8 Desember 2011   13:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:40 245 1

*

Ini catatan harian :

1. Aku terkenang indahnya hubunganku dengan kenangan 2. pandainya engkau mengenangkan diriku seperti lagu

**

Anak gadis dari Sabah itu --- mengaku memanggil aku papa, sedang ia sendiri mama

Lantas

Di UndergroundMuzeum Shah Alam --- aku memang pecinta yang memikat

Ingatkan ?

Di Subway dengan anak dari Kedah --- seorang Sarjana S satu, hilang orientasi --- stasiunnya lewat

Pakcik !

Di mana aku nak turon ?

Di Bus-way jurusan Harmoni Kalideres --- kami berdiri sambil bercerita antara Bekasi dan Tangerang.

Dari masalah jurnalistik jurusannya sampai juga ke masalah iklan profesiku

Itu apartemenku --- ini malam minggu bapak, aku ikut denganmu

Namamu Diah yang terlalu capai menggapai-gapai irama hidup yang makin susah

Dari Tangerang ke Bekasi, dan balik lagi dari Bekasi ke Tangerang

Dari pagi sampai malam, dari malam sampai pagi, dari pagi lagi sampai malam

Menggapai-gapai tidak kesampaian --- aku penat menanti dalam kungkungan penjajahan waktu. Halte.

***

1.

Halte Grogol

Jalan layang yang padat

Pohon cemara

2.

Aku mengenang

Anak-anak Trisakti

‘Tuk Reformasi.

(Haiku plus Bunga Chulan tempat bermain, bunganya harum, rantingnya liat --- engkau mati muda Elang)

[MWA] (Cermin Haiku – 07)

*)Ilustrasi ex Internet

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun