PemerintahRI mengatakan Orang Miskin berkurang --- menyajikan informasi dan data memang perlu bijaksana dengan menggunakan alat yang tepat --- seperti menonton film 3D. Memerlukan alat, kalau tidak, pandangan optis tampak kabur dan lamur.Yang penting datanya valid dan benar.
ADB memang berkepentingan menemukan data yang benar --- karena ia Kreditur NKRI,kalau dia keliru menemukan, mengolah dan menyimpulkan data “Kemiskinan di Indonesia” --- dia bisa keliru mengelola Hutang Indonesia kepada Bank itu.
Gambaan Indonesia aman dalam pengelolaan Hutang-hutangnya, bisa kecele ---Sepertinya Negara-negara Eropa, sepertinya aman-aman hutangnya, tahu-tahu Portugal, Yunani merembet-rembet --- banyak Negara-negaraZona Euro, kenyataannya, miring, nyaris jomplang --- default, saat jatuh tempo hutangnya tidak mampu membayar.
Jadi ADB memerlukan informasi dan data tentang Indonesia yang valid dan benar.Apa lagi katanya ?
Ini dia kutipan dari Kompas.Com :
“Laporan Bank Pembangunan Asia (ADB) terakhir menyebutkan, 245 juta penduduk Asia berhasil keluar dari kategori miskin dalam lima tahun terakhir. Namun, seperti dilaporkan Kantor Berita AFP, Kamis (25/8/2011) di Manila, situasi kemiskinan di Indonesia, Pakistan, dan Nepal justru memburuk. Tidak disebutkan berapa besar pertumbuhan kemiskinan di tiga negara tersebut………..”
Mengapa ADB menemukan informasi dan data bahwa Kemiskinan di Indonesia malah memburuk.Yang bener ente !
Ini informasi dan data yang kita temukan versi Pemerintah Indonesia (tentu berlainan pula dengan informasi dan data dari ParaTokoh Pemuka Lintas Agama di Indonesia).Iya ya.
Ini proyeksi versi Pemerintah : Tahun 2014, Kemiskinan akan turun sampai 8 persen, proyeksi itu dinyatakan Menko Kesra, pada program 100 hari --- konon dengan berbagai program KIB II, dari data akhir2010 (14 persen)Angka Kemiskinan akan menurun menjadi hanya 8 persen. Syukur, berarti ada kemajuan , kalau bisa tercapai.
Memang tahun 2010, BPS mengeluarkan data Angka Kemiskinan tercatat berkisar 14,15 persen (tidak banyak perubahan dari data 2009, kata Kepala BPS).Syukur kalau angka itu bisa dipegang. Karena.
Ya, karena para Tokoh PemukaLintas Agama di Indonesia menemukan fakta angka, “………data jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 yang mencapai 31,02 juta orang tidak konsisten dengan data jumlah penduduk penerima beras miskin (raskin) yang mencapai 70 juta orang ………..”
Memang di Indonesia kalau dilakukan data silang di antara Stake-Holder , bisa berbeda karena ada unsur “interest” --- proposal untuk impor agar lebih besar, lebih aman --- aman dalam impor aman dalam pembagian, aman pula ke pasaran.Barangkali begitu --- ngono sih ngono nanging ojo ngono !
Ini lagi data dan informasi : “…………….. Begitu pula ketika mengumumkan jumlah penduduk miskin (1/07/2011) pada Maret 2011 sebesar 30,02 juta orang, yakni mengalami penurunan sebesar 1 juta orang jika dibandingkan dengan Maret 2010 (31,02 juta orang), sebagian orang kembali menghujat BPS karena dinggap tidak realistis dengan kondisi di lapangan serta batas kemiskinan yang digunakan tidak manusiawi. Seperti yang Anda bisa baca pada tautan di Kompas.Com berikut http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/07/01/15055920/Jumlah.Penduduk.Miskin.Turun.1.Juta ................”.Monggo.
Tingkat kemiskinan di Indonesia, konon mengalami penurunan, dari 31,02 juta orang pada Maret 2010, atau sebesar 13,33 persen dari total penduduk, menjadi 30,02 juta orang pada Maret 2011. Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan---Percaya enggak percaya terserah.
Tahu kalau Pemerintah Republik Rakyat Cina berapa menurunkan AngkaKemiskinan rakyatnya?
Menurut Laporan ADB : “Pengurangan penduduk miskin terbesar tercatat di China dengan total 141,13 juta warga meninggalkan garis kemiskinan. Menurut ADB, meski krisis global terjadi, sejumlah negara Asia mampu mengentaskan warga dari kemiskinan akibat pertumbuhan ekonomi. ………….”
Mantap setahun rata-rata 30 juta-an manusia.Cina adalah Negara Besar, Pertumbuhan Ekonomi Besar, Cadangan Devisa Besar, dan Pemimpinannya ber-Jiwa Besar --- ingin menjadi Negarawan Besar. Sebesar Sejarah para Kaisar jaman beheula.
Negara Republik Rakyat Cina sukses karena Pemimpinnya berjiwa besar, berani menegakkan hukum dengan konsekwen, dan menghukum berat para Koruptor --- bahkan telah ribuan Koruptor yang ditembak mati.Habis penduduknya saja 1,4 milyar.
Kemiskin Rkyat yang digambarkan Angka Kemiskinan itu, karena disebabkan Budaya Korupsi --- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia tidak mampu dicerminkan pada APBN dan Kebijakan Fiskal.Lantas piye ?
Terserah kamu.Kedaulatan Rakyat ‘kan ditangan kamu (Konstitusi) .
Belajarlah ke Negeri Cina, kataRasullullah ( tetapi melalui teks dan literature saja --- jangan kambuh lagi penyakit studi banding yang hampa itu (Arang habis, APBN Binasa). Seperti panen gabug saja ! [MWA]