Gila, Negeri ini bisa gila ! Sewaktu Sahur, membaca Running Text di Metro TV : Pertikaian Pemilukada, di Ilaga --- Puncak, Papua, Indonesia --- 17 Tewas.
Ini berita Teroristis --- di mana Negara Indonesia-ku ? Benarkah berita ini ?
Baru saja dapat di Kompas.Com (teks dalam bahasa Inggris) --- berita telah meyakinkan. Peristiwa di Indonesia !
“ ………. TIMIKA, KOMPAS.com — Police say clashes between supporters of rival candidates in upcoming local elections in eastern Indonesia have killed 17 people and injured dozens………”
Itu kutipannya.
Mengerikan ! Alangkah konyol-nya Indonesia menerapkan Sistem Demokrasi-nya ---- Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Perwakilan/Permusyawaratan.
Alangkah rendahnya mutu Intelijen dan Reserse Indonesia ? Apakah tidak ada APBN dan APBD untuk menyimpulkan bahwa Sistem di dalam Undang-undang yang telah diterapkan mempunyai ATHG. Sudah banyak terjadi, walaupun intensitas belum massif dan teroristis begitu.
Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan ---- bisa dijabarkan dalam bentuk Action Plan setiap menyelenggarakan Agenda Demokratisasi ?
Apakah Bangsa Indonesia demikian rendah Kecerdasannya ---- sehingga tidak mampu melengkapi Sistem dengan Prosedur dan Metode pengendalian dan pencegahan. Yang secara Budaya Indonesia menjadi lebih maju.
Berkabunglah Indonesia --- Pertumpahan Darah dapat setiap saat terjadi di Indonesia --- Entah di Merauke entah di Sabang, entah di mana pun.
Banyak Pathologi Sosial di dalam Masyarakat Indonesia pada Periode ini ---- Selamatkan Indonesia.
Pasang Bendera Sang Saka Merah Putih Setengah Tiang ---- sampai Detik-detik Proklamasi untuk dikibarkan Sepenuhnya.
Indonesia dalam Bahaya --- Nyawa murah melayang di rel Kereta api, di Kapal Penyeberangan, di speed-boat, di Jalan Raya, di Bale-bale bambu kropos, dan dipicu pula oleh Mismanagement mengelola Pemerintahan. Waladhalah Cung !
Budaya Korupsi -lah Penyebab Bencana ini --- APBN bernilai Mahal, Nyawa Rakyat sangat murah melayang, tidak terjamin..
Aktualisasi Berita semacam itu adalah Teroristis buah Budaya Retrogresif --- Selamatkan Indonesia !
Ada yang Mendengar ? Hanya Togog Sang Pemangsa terkesima sekejap --- tersenyum ‘timid’ mengusap kantong matanya.[MWA]