Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Kehilangan Nazaruddin --- Ini Nashruddin Sufi Gantinya ! [Features – 40]

23 Juli 2011   14:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:26 111 0

Partai Demokrat kehilangan M, Nazaruddin, Polisi kehilangan MN, KPK kehilangan Nazaruddin, Kejaksaan Agung pun enggak bisa menemukan Nazar --- apalagi Interpol atau BIN, belum ada kabarnya.

Kasihan selepas Sholat Jum’at PresidenRI pun, terpaksa menghimbau agar M. Nazaruddin pulang ke Tanah Air: “ Nazar pulanglah………..”.Tadi siang dalam Rakornas Partai Demokrat pun diulangi : “Pulanglah Bung Nazaruddin!”

Kerinduan Rakyat Indonesia pada M. Nazaruddin tadi malam dipuaskan dengan Siaran Metro TV via Skype --- ternyata di kubangan sampah di antara Cilengsi dengan Cikeas --- ada seorang kuli buruh pemulung kertas bekas yang sedang berkaos biru, tersenyum.

Si Simin menemukan kertas salah cetak yang masih bisa di sebaliknya, dijual untuk bahan etiket “krupuk Ungker”, ini ceritanya : “ ……………Seorang Sufi Kocak dan Pandir bernama Nashruddin mempunyai kisah : ‘ Nikmatnya menemukan Yang Hilang ……………..’

“……………Konon Nashruddin kehilangan seekor Keledai kesayangannya --- telah berhari-hari dicari, telah berminggu-minggu memasuki desa-pasar-kandang-kandang-padang penggembalaan …………nihil !Namanya Nashruddin mana ada putus asanya.

“Akan aku sayembarakan, bisik hatinya --- Maka pergilah ia ke Pasar Shi Keas al Sheik di tepi kotaAnkara.Ia berdiri di atas peti bekas Barang Impor Mainan Kanak-kanak dari Cina.Maka ia pun berpidato :

‘Hai saudara-saudaraku --- aku telah kehilangan Keledai yang sangat bagus, pintar , penurut, dan kuat --- ia telah hilang dua bulan ini, tetapi aku optimis ia bisa ditemukan.Carilah, temukanlah.’

‘Barang siapa yang menemukan Keledai itu --- niscaya akan aku hadiahkan tali kendali dan pelana yang biasa dikenakannya, sekaligus Keledai cantik itu’

“Ncik, ape gunenye bagimu --- setelah Keledai itu ditemukan, malah dikau hadiahkan pade penemunye lengkap dengan pelane dan tali kendalinye ?”Ada beberapa Orang saling bertanya kepada Nashruddin.

“Banyak kali Orang Tolol di Indonesia ni ya ---?Kalian tidak mengetahui betapa nikmatnya ‘berbisnis Menemukan Orang atau Keledai yang hilang ! --- nikmat kali tauk ?”

Tersenyum si Simin sambil mempererat ikatan buntelan kertas limbah dengan kakinya, bahan yang akan menjadi etiket krupuk makanan rakyat Indonesia, di sekitar Cibinong-Cikeas-Cilengsi itu. [MWA]

*)Foto ex Internet

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun