Menonton Metro TV menayangkan Wawancara Nazaruddin via Skype --- pada menit-menit awal, terganggu dengan pernyataan Nazaruddin setelah melakukan interview dengan BBM, beberapa hari lalu --- konon, ia ditembak ke arah kepala , Nyaris mati dia !
Pernyataan Nazaruddin itu memberi kesimpulan, bahwa pihak yang berkepentingan dengan “MN” :
- Telah mengetahui persis di mana dia berada
- Ada pihak yang menghendaki M. Nazaruddin mati tanpa proses pengadilan.
- Siapa itu ?
Siapa yang berkepentingan pada penangkapan Nazaruddin ? :
- PemerintahanRI dalam rangka pemberantasan Budaya Korupsi untuk diproses Pengadilan
- Kalangan di Partai Demokrat dalam rangka Kepastian Hukum dari pernyataan MN, rumor yang beredar di lingkungan Elite Partai Demokrat yang diduga kuat terlibat Kasus Suap, Korupsi, dan Mafia Anggaran di DPR RI
Pemerintah melalui Instruksi dan Pers release Presiden RI telah nyata-nyatamemerintahkan Aparat Negara untuk menangkapnya --- sebelumnya Menko Polhukam pun telah nyata-nyata memerintahkan Kepolisian Negara, Kejaksaan Agung, KPK, dan Badan Intelijen Negara untuk menangkap Nazaruddin.
Dengan adanya berita bahwa ada pihak yang menginginkan “Bukan Menangkap hidup” tetapi menembak mati --- pihak mana itu ?
a.Mungkin Pihak yang mempunyai Skenario, agar kasus MN tidak sampai tuntas dalam proses Pengadilan --- cukuplah kasus itu diderita oleh 2 atau 3 tersangka yang kini dalam proses Pengadilan Tipikor.
b.Mungkin Pihak tertentu melakukan “pesanan” kepada Pembunuh Bayaran --- meng-intercept operasi penegakkan hukum di Indonesia
c.Jalan cerita “MN” dari Tim Sukses – sampai operasi KPK menangkap “Sesmenpora”adalah rangkaian Operasi yang mempunyai kepentingan yang lebih besar. Peranan si Nazar sampai di situ saja
Mungkin ada Grand Design--- tunggulah arah kasus “Proyek Stadion Terpadu Bukit Ambalang”.Lantas akan ada apa berikutnya.
d.Pihak yang mengelola bisnis “Pembunuhan atas Pesanan” --- ada yang beroperasi di Indonesia, di Asia Tenggara, di Cina, di Jepang, di Amerika Latin atau dari Rusia.Mereka bekerja dengan canggih melebihi Aparat Indonesia.Mereka bermotif Uang semata --- seperti para pembajak Somalia.
Jangan meleng, kasus Suap dan Korupsi “MN”adalah bola api dengan eskalasicepat dan mempunyai kejutan --- tahap ini menembak Partai Demokrat dengan Rakornasnya --- berikutnya Pemerintah yang makin tidak fokus,kreditabilitas yang makin tergerus, dan “mereka” akan menohok IPOLEKSOSBUD HANKAM.Apakah Rakyat akan mlongo kembali ?
Aparat PenegakHukum Indonesia harus bekerja cepat dan canggih dong --- jangan PemerintahRI nantinya dipermalu lagi di dunia Internasional. Tidak mampu mengelola Kepolisian Negara, Kejaksaan Agung, KPK, Badan Intelijen Negara --- atau memanfaatkanInterpol dan Jalur Diplomasi.Lantas apa kemajuan Kebudayaan di Indonesia ?
Quo Vadis ?