Suatu Subuh engkau membantah Malaikat Jabarut
Suatu Zuhur engkau membantah Malaikat Ismal
Tidakkah engkau telah tua ?
Tidakkah engkau perempuan muda yang masih mulus ?
Jawabanmu jitu : anak-anakku masih muda tetapi mereka tidak terjamin, aku ingin bekerja. Katamu
Para Syaitan tertawa terbahak-bahak sambil menenggak tuak. Puah, kita palsukan Indonesia, siapa peduli ?
Para Syaitan di kantor-kantor, di lembaga-lembaga, di Badan-badan Nasional, mereka berkerjanya sama,
Indonesia gampangan !
Assalammu alaikum, ibu bertolak nak
Perempuan tua itu memapah buntalan sajadah dan muk'nahnya.
Perempuan muda itu memegang sudut pahanya ketika angin meniup kencang
Angin dingin tetapi tidak basah
Angin basah tetapi penuh kelembaban
Tulangku sakit, sendiku sakit anak-anak-ku
Tadi malam ibu di ganggu majikan dan anaklelakinya
(Ibu diperkosa mereka ?)
Bebaskan ibu anak-anak-ku
Bebaskan aku bapak Kedutaan
Bebaskan aku bapak ibu para pemalsu data Orang-orangIndonesia
Bebaskan kami yang telah merana karena ingin merubah nasib Sang anak.
Anak tolonglah ibu.
Indonesia bisa engkau menolong kami --- kami pemakan nasi basi dan remah roti
(kepada siapa kami harus meminta tolong ?)
Ibu Ruyati tidak mati, ia sahid karena berjihad untuk anak-anak dan cucunya.
Ia memberi Nilai Tukar Rupiah yang makin bergengsi.
Masa iya, demi gengsi ?