[caption id="attachment_113510" align="aligncenter" width="300" caption="Ahoy, Rakyat dan Dia-dia Mengacung-acungkan Jari !."][/caption] Pidato Presiden RI Susilo dalam Presidential Lecture di depan Anak-anak muda Calon Pimpinan Nasional masa depan (Young Leaders), antara lain tentang Calon Pilpres 2014 --- ada yang menyimpulkannya, bahwa ia menyadari kegagalannya :
- Memenuhi Janji Kampanye, sehingga nyatanya Rakyat Pemilihnya terkecoh (Hasil Pooling).
- Janji-janjinya sebagai Presiden RI akan menghunus pedang (harusnya ditusukkan atau ditebaskan) terhadap Koruptor, nyatanya hanya pepesan kosong. Karena Aparat Hukumnya lemah dan gagal melaksanakan tugas (ingat Amanat Reformasi 1998).
- Membina Partai Demokrat yang merupakan instrumen politik untuk demokratisasi di Indonesia --- ternyata Bendahara Umum Partai Demokrat terpaksa dipecat karena diduga kuat terlibat kasus Korupsi. Kasus-kasus korupsi yang terungkap makin jelas Sistematik dan mengancam APBN; serta Ketahanan dan Kedaulatan NKRI. Secara Budaya , Peradaban dan Geo Politik Internasional.
- Melakukan pengendalian terhadap APBN Kementerian dan Lembaga-lembaga Negara dalam melaksanakan Tugas & Kewajiban Konstitusionalnya. Mulai terungkap banyaknya kasus-kasus Korupsi yang harusnya dihukum --- tetapi Penegakkan Hukumnya gagal, lambat dan sirna --- kasus korupsi melahirkan derivatif korupsi baru lagi terus menerus menjadi pembudayaan.
- Melaksanakan Penegakan Hukum terhadap Kasus Bail-Out Bank Century yang telah diputuskan oleh Sidang Paripurna DPR-RI ---  Negara dan Rakyat perlu penyelesaian kasus korupsi itu --- karena menyangkut hari depan Ketatanegaraan dan Moral Pejabat--- baik secara hukum maupun politis. Harusnya Visioner.
- Melaksanakan Direktif dan Instruktif di awal tahun 2011 serta Instruksinya mengenai Kasus Mafia Hukum dan Perpajakan --- pada hal itu menyangkut Tugas dan Kewajiban Konstitusional. Perlu didengar kemajuan dan metode lebih lanjut.
- Bekerjasama dengan Legislatif untuk mengalokasikan dan mengendalikan APBN yang sesuai dengan Kebutuhan IPOLEKSOSBUD HANKAM --- terutama HANKAM, karena secara militer NKRI terlemah di Asean (Ingat pidato Presiden Megawati, bahwa Indonesia hanya kuat bertahan selama 3 hari) --- jangan-jangan saat ini kekuatan itu telah berkurang. Perlu tindakan Manajerial yang drastis di Kementerian Keuangan dan di Parlemen.
- Meningkatnya ATHG, berupa : terorisme, banditisme, peredaran narkotika, peredaran jual -beli senjata, penyelundupan, pungli, anti kerukunan sosial di dalam masyarakat, kapasitas infra-struktur dan logistik yang tidak rational, masalah pengelolaan Sumber Daya yang merugi --- Ketahanan Pangan, Ekonomi Energi Nasional, Keputusan Badan dan Forum Internasional yang mengikat dan memperlemah posisi Indonesia --- karena Indonesia tidak proaktif dan inovatif dalam time-frame, mutu Pendidikan Nasional bukan saja Link & Match dengan kebutuhan Budaya dan Ekonomi nasional, tetapi harus menjurus mengatasi kesenjangan dengan pihak luar, daya saing Indonesia yang sangat lemah, dll.
KEMBALI KE ARTIKEL