Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Penangkal Ejakulasi dini; Gampang ! [sex A-z -07]

3 Februari 2011   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:56 1484 1

Ini masaalah manusia lelaki --- tetapi mempengaruhi kebahagiaan manusia perempuan. Cara alamiah maupun budaya, ada bermacam-macam --- Cuma cara budaya hati-hati. Obat-obatan dengan kimiawi, sangat berbahaya --- baik yang dioleskan apalagi yang ditelan.  Banyak pemalsuan dan tidak teruji secara klinis dan medis. Berbahaya.

 

 

Ginjal atau syaraf anda bisa rusak --- risiko gagal ginjal banyak ditemukan !

 

Memang ada cara budaya karuhun, juga macam-macam --- aneh-aneh, tetapi masih mungkin di telusuri secara rasional. Ini warisan dari jaman Kerajaan Sriwijaya, dari jaman Perdagangan Internasional yang dilakukan dari pelabuhan-pelabuhan di pantai Pulau Sumatera --- dan satu lagi dari jaman Perintis Kemerdekaan (oleh-oleh orang buangan tahun 1930-1946) di Boven Digul-Papua.

 

 I

Kerajaan Sriwijaya yang melindungi kedaulatannya, di seluruh Nusantara sampai pengaruhnya di Pulau Madagaskar dan pantai timur Benua Afrika --- disegani kerajaan  Anak Benua di India sampai dinasti-dinasti di Tiongkok. Diplomasi Internasionalnya dihargai.  Apa rahasianya ?

Mempunyai Angkatan Laut yang kuat --- Laksamana dan prajurit terlatih dan disiplin. Raja dan pemerintah berkhidmat kepada Rakyatnya.

 

Konon senjata rahasia yang ditakuti oleh para pelaut lawan, perompak dan perampok, apa lagi bajak laut dan lanun --- yakni ketangkasan pendekar silat dengan bersenjatakan bambu tusuk sate.

Di kemudian hari --- senjata nusantara ini digunakan dengan bentuk makro : bambu runcing untuk mempertahankan Proklamasi kemerdekaan RI --- bahkan kemarin Rakyat Indonesia di Yogya mempertunjukkan perlawanannya dengan simbol, mengacungkan bambu runcing.

 

Setelah Kerajaan Sriwijaya pupus, perompak lanun Cina yang berada di beberapa titik di Sungai Musi --- masih takut dan waspada pada para pendekar yang mengawal kapal-kapal dagang yang lalu lelang di Sungai Musi.  Mereka menakutkan senjata rahasia : tusuk sate !

 

Sisi lain yang diwariskan nenek Moyang orang Sriwijaya --- yang diturunkan dengan selektif, yakni keratan bambu bekas  tusuk sate --- yang dikulum atau diselipkan dibawah lidah --- manjur untuk mengendalikan ejakulasi (awas jangan menggunakan yang runcingnya atau terlalu pendek --- nanti berbahaya tertelan !).

 

(Konon sampai sekarang “wanita lawan seks” di daerah Pulau Batam dan sekitarnya, sangat waspada sama pendatang dari Palembang --- karena multi orgasme-nya sangat melelahkan).

 

Jadi untuk pemakaian dalam keluarga --- cukup kalau istri telah puas dengan multi-orgasme --- penangkal “itu” disemburkan keluar. (Orang di Cirebon sekarang pun, selalu waspada mengapa para lelaki setelah pulang “makan sate kambing” --- mendapat “dual support” --- hormon panas daging kambing dan potongan bekas tusuk sate dikantongi, dibawa pulang). Para istrinya senyum mengerti.

 

II

Orang Gujarat, sampai orang Egypt (baca Mesir) ditepi-tepi Sungai Nil --- bahkan perwira-perwira Pasukan Romawi yang menjajah di beberapa kawasan dunia. Selalu mengantongi beberapa buah Cengkih --- yang waktu itu menjadi item dagangan internasional dari pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.

 

Cengkeh yang dikulum, digigit akan mewangikan rongga mulut karena, berfungsi memusnahkan bakteri dan kuman-kuman pembusuk.

Kalau cengkih anda kulum atau gigit sementara “bersanggama” --- menurut nenek moyang pelaut saudagar Nusantara, pasti Ejakulasi dapat anda kendalikan.

Dual fungsi juga; mulut wangi dan multi orgasme untuk anda berdua.

 

III

Wak,seorang wartawan --- dituduh dengan delik maksimal, vonisnya dibuang ke Boven Digul Papua.  Berangkatnya, selama perpindahan pengangkutan --- mereka dirantai --- maka  kaum pergerakan itu juga dinamakan “Orang Perantaian”.

Mereka dirantai (kira-kira samalah dengan adegan video di tv --- menggiring para tertuduh teroris, dengan tangan diborgol dan kakinya dirantai plus wajah mengenakan topeng).  Dapat dibayangkan ‘kan ?   Kira-kira begitulah.

 

Di  Boven Digul ancaman bagi para Perintis Kemerdekaan dan kelauarganya  itu --- selain dikucilkan, tentunya tantangan kehidupan dan maut senantiasa mengintai. Selain mereka memelihara semangat dan pelajaran politik yang terus menerus dipelihara, mereka juga mendidik anak-anak yang turut atau dilahirkan dalam masa pembuangan --- mereka juga kontak sosial dengan saudara mereka Orang Papua (umumnya disebut mereka Orang Kaya-kaya) --- dalam pertanian dan barter hasil kebutuhan masing-masing.

 

Ia pulang ke Jawa dari Australia tahun 1946 --- dan dilanjutkan bergerilya di Jawa Timur bersama (Jenderal) Isman dengan TP-nya.

Yang istimewa ia membawa cerita, bahwa koteka orang Kaya-kaya tidak selalu seukuran yang seperti kita tonton di pameran, foto atau video --- ada pula koteka yang dikenakan sejak masa kanak-kanak, yakni buah kenari (logikanya, lincah untuk bergerak di semak belukar, tetapi masih efektif untuk digunakan ! ).

 

Topik cerita kedua --- mirip metode yang  berfungsi sebagaimana potongan tusuk sate dan cengkih --- mereka mengendalikan ejakulasi dini dengan --- potongan buah pinang !

 

Potongan buah pinang juga untuk mengharumkan dan memusnahkan bakteri dan kuman di mulut --- bagi lelaki simultan, bisa untuk mengendalikan ejakulasi !

 

Sampai sekarang Orang Melayu di pesisir timur Pulau Sumatera dan Tanah Semananjung Melayu menggunakan buah pinang dan cengkih untuk menghiasi keharmonisan kehidupan seksual mereka.  Begitulah konon cerite-nye, Cik !

 

Jangan panik --- silahkan mencoba. Ingat acara Oprah Winfrey dengan Dr. Jean (wanita) bahwa, “organ seks pria yang terpenting adalah ……….. otaknya.

Betul ‘kan nenek moyang --- kendalikan otakmu dengan aroma sate atau cengkih atau pinang atau cari sendiri caramu !


*) Foto ex Internet

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun