Bahkan ada yang menjuluki Orang Rusia ini, Pedagang Malaikal Maut --- ia sejak 2008 ditahan di Thailand, Amerika Serikat telah lama menunggu proses ekstradisi-nya ke Amerika Serikat.
Memang setelah pecahnya Uni Sovyet, banyak oknum Militer atau oknum bekas Dinas Intelijen, menjadi pedagang senjata, atau bahkan menjadi gembong Mafia Kriminal.Amerika Serikat sejak lama melakukan Contra Inteligent terhadap jaringan tersebut.AS paling ngeri terhadap perdagangan komponen nuklir eks Uni Sovyet, itu salah satu antisipasinya.
Sebenarnya perdagangan senjata secara gelap maupun resmi antar Negara, sangat marak di dunia --- karena senjata api apa pun kelasnya sangat menjanjikan keuntungannya.Jangan dipikir bahwa orang Indonesia tidak ada yang memasuki perdagangan senjata --- ada banyak perusahaan perdagangan senjata yang resmi --- maupun yang gelap. Paling terakhir yakni beberapa oknum pensiunan militer Indonesia telah dihukum di Amerika Serikat, karena terlibat perdagangan senjatagelap --- antara lain mereka memasok senjata api untuk Macan Tamil Eelam (sebelum ditumpas habis oleh Pemerintah Kolombo, Sri Lanka).
Jadi jangan heran kalau banyak senjata gelap beredar di Indonesia --- pemasoknya bisa peredaran senjata gelap yang telah berada di Indonesia --- atau bisa pula pemasoknya para pedagang senjata antar Negara., biasa melalui jaringan perdagangan senjata --- seperti perdagangan barang lainnya --- tetapi “under cover” barang kali, istilahnya.
Okay siapa Viktor Bout ?Ia Orang Rusia lulusan Institut Militer Bahasa Asing (1980), isterinya seorang eks Agen KGB (Dinas Rahasia Uni Sovyet). Tampaknya perjalanan kariernya, sebelumnya juga erat dengan operasi intelijen yang dilakukan dengan Amerika Serikat --- hal ini terbukti banyak sekali jaringan perusahaan Bout juga berada di AS.Biasa, setelah Amerika Serikat merasa tidak memerlukan “connection-nya” --- lantas mereka ingin menangkap-nya.
Bout ditangkap di Thailand, sejumlah agen AS dengan 50 polisi Thailand, menyergap --- skenarionya seolah-olah ada pihak pembeli yang telah berkali-kali bertransaksi, ingin melakukan nego pembelian baru.Memang kelompok pejuang komunisFuerzas de Colombia-Ejertico delFuebla-FARC-EP, telah berkali-kali di-supply pihak Bout. Ia tertangkap, sejak Meret 2008 telah ditahan pihak Thailand --- berita terakhir Viktor Bout telah di-ekstradisi ke AS, diterbangkan dari Bangkok ke New York 5 jam yang lalu (MSN)
Viktor Bout bukan saja mensupply senjata bagi fihak FARC --- di Asia Tenggara ia juga memasok senjata api bagi kelompok Pejuang Muslim di selatan Filipina, kelompok Abu Sayyaf.
Di Afrika ia memasok senjata dan pesawat-pesawat helikopter tempur --- begitu pula ia adalah supplier bagi Hezbullah di Lebanon Selatan --- senjata mana selalu menghancurkan dan meredam kekuatan militer Israel.Memang bisnis senjata Viktor Bout merambah di seluruh dunia konflik.Di Asia, Afrika, Amerika Latin dan tentunya Timur Tengah.
Ia memiliki berpuluh perusahaan di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat --- tetapi tempat pusatbisnisnyaberada di Emirat Arab.Ia berdagang senjata, berlian, mineral, sampai narkotika --- perusahaannya juga menghasilkan jasa, akaunting dan auditing sampai pengangkutan udara.
Maka tidak heran salah satu perusahaan angkutan udaranya juga beroperasi membantu, ketika daerah Indonesia di Aceh mengalami bencana gempa dan tsunami.
Amerika Serikat dan PBB telah mengkategorikan perusahaan Viktor Bout turut aktif membantu Al Qaida --- di Afrika, Timur Tengah dan mungkin di mana pun Al Qaida beroperasi.Maka sejak itu Bout menjadi sasaran tembak Amerika Serikat.Kita tunggu berita pengadilannya di Amerika Serikat.
Mungkin kita juga masih penasaran --- karena jaringan operasi dan perusahaan Viktor Bout, tentu barangkali, masihbergerak --- tenaga-tenaga pembantunya yang profesional banyak terdapat di Eropa, Afrika, Timur Tengah --- dan mungkin di Asia Tenggara.Bisnis konflik, pasarnya masih terbuka luas.Dan tentu Dinas Rahasia Amerika Serikat atau Negara yang berkepentingan masih akan memanfaatkan-nya --- yaitu infra struktur yang telah established itu.
Salah satu metode yang lazim dalam operasi intelijen adalah “penyusupan” di dalam organisasi lawan, yang akan dimanfaatkan. Dengan tangan-tangan organisasi lain, untuk melakukan operasi intelijen yang akan dikembangkan di Negara yang dituju.
Waspadalah.