Pagi 11 September 2001 menyaksikan berita di TV --- ketika pada gambaran pertama, kesan spontan telah terjadi kecelakaan pesawat menabrak gedung WTC di New York --- tetapi dalam beberapa menit berikut terjadi lagi susulan penabrakan, Pasti ini adalah hasil kerja konspirasi. Siapa ?
Disusul dengan pesawat ketiga menabrak-kan diri ke Gedung Pentagon --- lantas pesawat ke-4 terjatuh di Shankvilles, Pennsylvania. Sangat mencekam. Pekerjaan Siapa ? Mulai ditambah berita berikutnya, analisa dan komentar para Pengamat --- Pernyataan Presiden Bush dan pejabat-pejabat AS ---serangan Teroris !
Berita dan kesimpulan yang terus berkembang --- korban serangan itu 2.996 orang (terdapat korban militer sejumlah 55 jiwa di Gedung Pentagon). Dalam salah satu wawancara, Yosri Fauda, Jurnalis Al Jazeera; menurut Khalid Sheikh Mohammed and Ramzi Binalshibh (dua terdakwa disamping beberapa lainnya), bahwa pesawat-pesawat bajakan tersebut bukan ditujukan pada sasaran yang telah diketahui fakta kejadiannya --- tetapi semula sasaran sebenarnya adalah Instalasi Nuklir AS. Memang sangat mengerikan !
Sudah menjadi fakta sejarah, bahwa insiden penyerangan WTC itu --- disusul dengan serangan Amerika Serikat dengan sekutu NATO-nya ke Afghanistan, untuk menangkap penanggung jawab serangan. Osama Bin Ladin dengan Al Qaida-nya. Dan peperangan di Afghanistan tersebut masih berlangsung sampai saat ini --- pasukan Taliban yang menjadi tameng perjuangan Al Qaida --- AS malah menyeret Pakistan memerangi Taliban di Wilayahnya, peperangan itu merembet ke Pakistan bagian selatan dan timur. Belum jelas berapa lama lagi peperangan itu, dan akan menelan korban berapa besar di kedua belah pihak.
Majalah National Geographic , Indonesia, September 2010, menurunkan satu artikel yang sangat mengharukan tentang artefak yang didapat dari lokasi Ground Zero atau turut selamat dalam peristiwa itu --- kita telah menonton sejak awal terjadinya insiden itu, kita telah mencerna demikian banyak berita dan kisah yang menyertai dan menyusul keruntuhan WTC, dan Perang Afghanistan, yang meluas ke Pakistan. Kita mampu membuat skenario bagaimana benda-benda tersebut berkisah…………..
Artefak adalah; artefact, n something made by human beings *)
v Secarik kertas dengan kata-kata cinta, dari seorang wanita;
v Ada seuntai tasbih atau rosario --- benda yang lazim menyertai seseorang yang selalu mengingat Sang Pencipta-nya (konon titipan dari seorang istri untuk sang suami);
v Uang kertas USD 2 milik wanita yang bekerja di lantai 98 WTC;
v Ada pula Alkitab yang telah melebur dalam cairan besi yang telah membeku --- betapa panas kobaran api yang memancar dalam detik-detik yang bersamaan keruntuhan gedung yang memadamkan dan menimbun artefak tersebut
v Remote kunci mobil Mercedes
v Sebuah bola golf
v Sebuah key-board yang hangus
v Sepatu wanita No. 10 (sebelah, terlihat masih utuh), wanita pemilik sepatu itu berhasil menuruni 62 lantai gedung , lantas ia menyeberangi Jembatan Manhattan ke tempat yang lebih aman.
v Terdapat topi keselamatan kerja yang telah hancur terobek dan penyok, dompet kartu kredit, gunting, kartu belanja, kalung, bahkan lipstik
v Duit kertas, tas sandang kulit, sarung tangan kulit, boneka, sikat untuk aplikasi kosmetika, pembersih kuku, pisau kertas;
v Kartu identitas yang utuh dan ada juga yang rusak terpotong, pin nama (dari salah satu perusahaan milik pegawai yang berada di gedung itu saat kejadian), kaca mata baca, satu sepatu (sebelah kanan saja), untaian mainan kunci, potongan nomor kamar (?), dan macam-macam lagi.
Itu adalah benda yang antara lain menjadi koleksi yang terdapat di National September 11 Memorial & Museum --- museum yang memberikan kesaksian peristiwa, pemicu keinginan tahu dan emosi manusia.
Tetapi sejak manusia menguasai api dan senjata untuk menegakkan hegemoninya --- kiranya pembunuhan, kekejaman, penderitaan --- tidak akan dapat menghargai Pri-Kemanusia-an dan Ke-manusiaan Yang Adil dan Beradab.Manusia terus menerus mengobarkan api Peperangan untuk menyelesaikan masalahnya.
Beranikah Manusia hidup tanpa persenjataan untuk membunuh, dan menguasai sesamanya --- dan hidup dalam prilaku yang damai, menyelesaikan sengketa-nya dengan kesucian Akal-nya saja ? Dengan Norma-norma hidup bersama.
Vincere est honestum, opprimere acerbum, pulchrum ignoscere, menang itu terhormat, menghancurkan itu pahit, tetapi memaafkan itu indah. Bisakah di mengerti ?