Korea Utara menyampaikan slogannya, "Membayar Dendam dengan Dendam, Perang dengan Perang". Menurut Nara sumber (ex Kompas.Com) analisa ancaman perang dari Korea Utara itu, berasal dari Solidaritas Intelektual Korea Utara (NKIS - North Korean Intelectual Solidirity) yang berbasis di Seoul --- ini mata rantai kordinasi spionase dan Intelijen Korea Selatan. Dengan merekrut para pembelot dari Korea Utara.. Korea Utara jelas menganggap Korea Selatan (dan Barat---baca Amerika Serikat), akan menjadikan insiden tenggelamnya kapal perang Korea Selatan sebagai "Casus belli".