Pengalaman seks pertamanya, ia kehujanan pulang sekolah menjelang magrib --- hujan lebat petir dan kilat menakutkannya, karena harus menyeberangi jembatan gantung. Ia menantikan seseorang yang akan pulang ke dusunnya di seberang. Pakaiannya basah kuyub, dadanya membayang. Di gubug itu telah ada pedagang pakaian keliling. Mungkin orang menganggap itu perkosaan --- tetapi tidak bagi Sri Banon, ia menikmatinya, bahkan sejak itu khayalan erotisĀ yang selalu membayanginya, ingin selalu ia wujudkan.