Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Filsafat (04) Mendapat dan Membaca Kata Pendahuluan Kitab Suci Thai Siang Lo Kun

22 April 2010   08:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:39 526 0
[caption id="attachment_274950" align="aligncenter" width="298" caption="Yin - Yang, Awal dan Akhir"][/caption]

 Anda tentu pernah melihat lambang Yin-Yang, lingkaran yang di dalamnya tergambar dua lambang sebangun Hitam dan Putih --- masing-masing  dengan satu titik hitam di bidang yang putih dan satu titik putih di bidang hitam.  Itulah Lambang Too.

Kalau mengunjungi Vihara, atau di kampung penulis dulu disebut Tepekong, Tuk Kong (di Malaysia) atau Toa pekong --- menyenangkan suasananya, bau dupa dan lilinnya --- dan ini, mendapatkan buku suci dan macam-macam teks, yang memberikan refleksi dan inspirasi.  Ada tiga buku yang sangat mengesankan. Ini salah satunya  Kitab Suci Thai Siang Lo Kun..

Kitab ini terdiri dari Empat Belas Bab --- masing-masing Bab terdiri dari sejumlah Bait, yang masing-masing terdiri empat baris kalimat. Buku yang dimiliki penulis sudah bertahun-tahun, dibaca dan, merefleksikan pandangan yang luas secara filsafat. Dulunya didapat dari salah satu klenteng di Cirebon. Dari Pendahuluan buku itu, oleh Umat Tri Dharma, Situbondo, Agustus 1983, dikatakan :

"Too adalah ilmu yang agung; Dharma yang mulia."  Sebagaimana yang dikatakan oleh Thai Siang Lo Kun : " Too adalah sebagai Too yang luar biasa."

"Dalam Bahasa Tiong Hoa, Too  mengandung arti yang luas.  Artinya Ke-Logis-an ( Pen. Ini adalah topik Filsafat). Yang dapat diterima akal. Dapat pula diartikan sebagai Jalan; Jalur."

"Edisi kitab terjemahan bahasa Barat atau bahasa Indonesia, Too , diartikan Jalan; Jalur. (Pen. Menurut Kata Penduhuluan tersebut dalam arti itu, pengertiannya menjadi pelik --- tetapi sebaiknya kita terima saja dulu, karena kita ingin mendalami )"

"Pada eksistensi kenyataan (Pen. Topik filsafat lagi) , Too adalah yang menunjang Im-Yang ( Pen.  Baca Yin-Yang ) dalam menciptakan dan meleburkan segala yang ada di  Sarwa Alam demi terwujudnya Alam-Sempurna. "

"Dengan demikian jelas diketahui bahwa yang menunjang Im-Yang dalam melaksanakan tugas besar Alam-Semesta itu bukanlah Jalan; Jalur, melainkan Kelogisan "(Pen. Bold atau Tebal oleh penulis)

Pluralisme berarti kita saling mengenal --- menjadi toleransi. Kata Pendahuluan itu lebih lanjut, "Im -  Yang sama dengan Im - Yang, adalah Negatif dan Positif. Lambang dari Penciptaan dan Peleburan " ( Pen.  Teringat pula pada tema Filsafat Hindu ). Simbol Kehidupan dan Kematian; Awal dari segala yang ada dan Akhir dari segala yang tiada; Mikro dari segala yang maha mikro dan Makro dari segala  yang maha makro." ( Pen. Refleksi-kanlah pernyataan ini. Di mana itu ? Di  Alam Ide menjangkaunya).

"Sejak dulu hingga kini, Im - Yang senantiasa berada di mana-mana, seperti berjuta-juta bintang  senantiasa bertaburan di alam Semesta. Misalnya : Bumi Im - Langit Yang; Bulan Im - Surya Yang; Min Im - Plus Yang; Wanita Im - Lelaki Yang; Betina Im - Jantan Yang; Gelap Im  - Terang Yang; Malam Im - Siang Yang; Dingin Im - Panas Yang; Jelek Im - Bagus Yang; Jahat Im - Baik Yang; Lunak Im - Keras Yang; Dalam Im - Luar Yang; Bawah Im - Atas Yang; Belakang Im - Depan Yang; Keruh Im - Jernih Yang; Padat Im - Cair Yang; Berat Im - Ringan Yang; Pasif Im - Aktif Yang ...............dsb-nya. " (Pen. Cernakan pengertian-nya di sini , akhirnya kita menemukan ilmu Binary yang filosofis, bukan Antogonisme). Lanjutkan.

"Thai Siang Lo Kun berkata : ‘ Benda lawan Tombak dan Tameng berada di antara dunia. Saling berpadu padan sama pula dengan adanya makhluk. ‘  (Pen. Mengatur, Memerintah, Me-manage Dunia yang berpola "Yin-Yang" --- memerlukan padu-padan, filsafat mengatakan --- "nilai Adil".  Siapa yang menjadi Pemimpin di dunia fisik harus menguasai metafisik. Itu syarat --- akar masalahnya : harmonisasi). Selanjutnya.

"--- Benda Langit dan Benda Bumi, dua benda yang berlawanan, saling berpadu padan menampilkan suatu perwujudan baru yang harmonis ........... Wujud Alam Semesta;"

"--- Titik Awal dan Titik akhir, dua titik yang berlawanan saling berpadu padan menampilkan suatu perwujudan baru yang harmonis --- Wujud Perkembangan;"  (Pen. Proses, Perubahan, Pergolakan, Per ...............,  Kendalikanlah perpadu-padanan-nya --- harmonisasi)

"--- Kejadian Lahir dan Kejadian Mati, dua kejadian yang berlawanan saling berpadu padan menampilkan suatu perwujudan baru yang harmonis --- Wujud Kehidupan;"

"---Zat Jiwa dan Zat Raga , dua zat  yang berlawanan saling berpadu padan menampilkan suatu perwujudan baru yang harmonis --- Wujud Makhluk Semesta; "

"--- Jenis Makhluk Jantan dn Jenis Makhluk Betina, dua jenis yang berlawanan saling berpadu padan menampilkan berwujudan baru yang harmonis --- Wujud Pasangan Berbiak;"  (Pen. Itu dia nanti kita bahas dalam Filsafat Manusia, khususnya)

" --- Perbuatan Benar dan Perbuatan Salah, dua perbuatan yang berlawanan saling berpadu padan menampilkan suatu perwujudan baru yang harmonis --- Wujud Kebijakan; "  (Pen. Ini bahasan Filsafat Etika; Filsafat Hukum; hati nurani, rasa keadilan ---- dan nilai luhur lainnya ada di sini)

"--- Posisi Yang Memimpin dan Posisi Yang Dipimpin, dua posisi yang berlawanan saling berpadu padan menampilkan suatu perwujudan baru yang harmonis --- Wujud Kesatuan;"  (Pen. Perwujudan Visi dan Misi --- Budaya Manajerial, Budaya Engineering, Budaya Sistem)

Banyak hal yang berlawanan di alam dunia, di alam semesta, di alam mikro kosmos dan makro kosmos --- di dalam "Alam Ada"  yang secara filosofi dapat dijangkau. Diakses Alam Ide dan Manusia.

Dari paragraf terakhir Kata Pendahuluan yang mengantarkan Kitab Suci itu ( dalam kesempatan lain kita kutip bait dan kalimat yang dapat memberikan pencerahan bagi kita, yang membutuhkan pengetahuan pluralisme --- tanpa perlu mengorbankan Aqidah, karena ia adalah filsafat semata, yang membuat kita lebih cerdas menghadapi masalah duniawi).

"Too dan Im - Yang merupakan manifestasi dari iradat Yang Maha Kuasa untuk mewarnai segala demi segala pada Thai Kik Maha Ada....................."

"Kata Pendahuluan, (tertulis ) Situbondo, Akhir Agustus 1983, Umat Tri Dharma.

(Kata Pendhuluan diambil hanya sebagian --- beberapa baris kalimat tidak dikutip -Pen.)

Serial Filsafat ini berhubungan dengan Serial Resensi, yang antara lain membahas tulisan Akbar S. Ahmed, seorang  anthropolog, penulis dan komentator. Seorang Pengajar di Selwyn College , Cambrige, dan pernah menjadi Profesor Tamu di Institute of Advanced Study, Princeton dan Universitas Harvard.

Salah satu bukunya  Rekonstruksi Sejarah Islam, di Tengah Pluralitas Agama dan Peradaban, menjawab dengan jitu kesalah pengertian dan penyalah-pahaman yang merusak tatanan Budaya Damai untuk Dunia pluralistis ini.

 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun