Realitas Tunggal atau dalam tasawuf disebut sebagai Wahdah al-Wujud, termasuk topik yang sulit dipahami.
Sekali lagi ini hanyalah upaya saya yang awam untuk beajar topik yang sulit dalam tasawuf, dengan cara menuliskannya.
Mohon koreksi para pembaca.
Bagi saya lebih mudah memahami Realitas Tunggal ini dengan memulai dari sebuah pertanyaan yang sangat awam :
Apa yang ada sebelum adanya ciptaan ?
Tidak diragukan lagi jawabannya adalah :
Yang ada hanya Tuhan sendiri.
Jadi kalau begitu Tuhan mencipta kita dengan bahan apa?
Berarti bahan ciptaan adalah diri-Nya sendiri, karena tidak ada yang lain.
Kalau begitu semua ciptaan berbahan dasar dari Tuhan. Segala sesuatu berasal dari Tuhan, merupakan bagian dari Tuhan, menyatu dengan Tuhan.
Inilah Realitas Tunggal
Semua ciptaan atau alam (makrokosmos, mikrokosmos, nyata maupun gaib) adalah berasal dari Tuhan.
Memang tidak mudah untuk memahami Realitas Tunggal ini. Apalagi bila kita sudah terbiasa membayangkan Tuhan sebagai satu sosok Wujud, sedangkan kita adalah sosok wujud yang lain.
Agama samawi, yang bersifat "monoteisme" yaitu percaya pada Tuhan yang satu, mempunyai konsep Tuhan yang transenden (terpisah) seperti itu.
Dari sudut pandang konsep Tuhan yang terpisah dan melampaui alam ciptaan, hal ini bisa dibenarkan.
Namun dalam pengertian Realitas Tunggal, tidak hanya menekankan pada ketunggalan Tuhan yang monoteis saja, melainkan ketunggalan semua realitas.
Semua yang ada adalah Tuhan, berasal dari Tuhan, merupakan bagian dari Tuhan, namun tetap berbeda dengan Tuhan.
Dengan kata lain, selain punya sifat transenden (terpisah), Tuhan juga tidak terpisah (imanen).
Keseluruhan yang ada merupakan ketunggalan dan kesatuan. Semua realitas yang bukan Tuhan itu tidak muncul sendiri tapi sebagai pengungkapan dari Realitas Tunggal.
Bukan berarti bahwa realitas yang lain itu semu. Realitas yang lain itu tetap ada, hanya saja keberadaan mereka bergantung atau meminjam dari Ada atau Wujud-Nya Tuhan.
Mereka mengambil bagian dalam keberadaan Tuhan sebagai pengungkapan atau tajalli Tuhan.
Jadi doktrin Realitas Tunggal ini tidak sama dengan monoteisme (ketunggalan Tuhan yang semata-mata terpisah), melainkan lebih tepat disebut monorealisme. (ketunggalan Wujud dan semua yang maujud)
Dalam hadis Rasulullah disebutkan "barang siapa mengenal dirinya maka ia mengenal Tuhannya".
Yang berarti, barangsiapa mengenal bahwa dirinya adalah ketiadaan dan hanya Tuhan Yang Ada dan Tidak Ada Selain Dia, maka dia (dibaca dengan 'd' huruf kecil atau 'D' huruf besar) telah mengenal Tuhannya.
Atau, barangsiapa yang mengenal Ketunggalan Realitas yang menampakkan diri dalam alam ini, dan tidak melihat adanya sesuatu selain Dia Yang Tunggal dan Meliputi Segala Sesuatu yang tak lain adalah DiriNya Sendiri, maka dia (dibaca dengan 'd' huruf kecil atau 'D' huruf besar) telah mengenal Tuhannya.
Wallahualam bissawab