Ketika tahun baru jawa 1' suru atau dalam islam di sebut tahun baru Hijriyah kraton Yogyakarta selalu mengadakan penggelaran acara ritual topo bisu, dua kata tersebut di ambil dari bahasa jawa yang memiliki arti "berjalan tanpa bicara" sehingga seseoarng melakukan ritual tersebut hanyalah dzikir guna mengingat kepada sang kholik yang diiringi dengan pengitropeksian diiri atas kesalahan kesalahan yang pernah di lakukannya dulu.
KEMBALI KE ARTIKEL