Anda sudah nonton film The Loft?
Cerita tentang lima lelaki yang terjerat masalah setelah memutuskan untuk menempati apartemen ‘perselingkuhan’ mereka. Menyaksikan film tersebut membuat saya semakin ngeri. Apa memang benar semua laki-laki itu pasti pernah—atau setidaknya tergoda—untuk selingkuh? Sebenarnya, bukan hanya di film atau novel. Saya juga mendengar serta menyaksikan beberapa perselingkuhan di sekitar saya. Setelah pertanyaan itu muncul ke permukaan pikiran saya, saya berusaha mencari jawabanya dari beberapa sumber buku. Referensi yang saya gunakan akan saya cantumkan di bagian akhir artikel.
So, what’s really the reason of men cheating on their partner?
Persis dengan tebakan saya. Berdasarkan hasil penelitian, alasan utama pria (terutama yang sudah menikah) melakukan perselingkuhan adalah karena ketidakpuasan. Terutama ketidakpuasan secara emosional. Fakta yang cukup mengejutkan bahwa mereka yang selingkuh justru tidak pernah memprediksi kalau mereka akan menghianati istrinya.
Disebutkan pula dalam buku The Truth about Cheating bahwa bukan pengalaman seksual lah yang mendorong para pria mencari pelabuhan lain, melainkan pencarian akanemotional connection, keterikatan emosi dengan wanita lain. Komunikasi menjadi faktor pencetus kenapa mereka tidak merasa puas secara emosional dengan pasangannya. Hal lain yang muncul di belakangnya bahwa perselingkuhan terjadi karena pria kerap merasa tidak dihargai oleh pasangannya, tidak ditempatkan ‘tinggi’ oleh istrinya. Para pria kerap bingung bagaimana caranya memancing pasangannya untuk mengakui bahwa mereka adalah laki-laki paling oke, paling hot, dan paling segala-galanya di mata pasangannya. Sederhananya, mereka butuh diakui oleh pasangannya.
Kedengarannya seperti segala kendali perselingkuhan datang dari perempuan?
Di luar dari kendali perempuan, tahukah Anda bahwa lingkungan pertemanansangat mempengaruhi kemungkinan perselingkuhan? Bayangkan jika pasangan Anda memiliki rekan yang doyan berpetualang dengan para perempuan. Apa pendapat Anda? Rupanya, dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa teman yang sering selingkuh bisa men-trigger pasangan Anda untuk selingkuh juga. Begitu pun sebaliknya. Jika rekan-rekan pasangan Anda berada pada hubungan yang aman-tenteram, kemungkinan selingkuh sangat kecil.
Bagaimana dengan kehadiran pihak lain?
Seks kerap kali menjadi alasan yang digadang-gadang kenapa seorang pria berselingkuh. Memang tidak selamanya salah. 68 persen pria dalam penelitian yang dilakukan Gary Neuman mengungkap bahwa setidaknya perempuan lain berhasil memberikan sensasi seksual berbeda dibandingkan pasangannya. Walau hanya sedikit yang benar-benar selingkuh karena ketertarikan fisik pada awalnya.
Lalu, bagaimana dengan perselingkuhan di Indonesia?
Meski penelitian yang dibahas di atas berlatar sosial Barat, namun kenyataannya di Indonesia sendiri sempat diakui bahwa perselingkuhan menjadi virus keluarga nomor 4. Menurut data stastistik dari Direktorat Jendral Pembinaan Peradilan Agama, pada tahun 2005 setidaknya ada 13.779 kasus perceraian yang bisa dikategorikan karena perselingkuhan.
Woah!
Memang, meski saya masih sangat awam dalam pengalaman mengenai ini, setidaknya saya belajar banyak dari lingkungan saya. Saya pribadi berpendapat: Pertama,perselingkuhan tidak akan terjadi satu pihak. Maksudnya, sebagai laki-laki pasti ada dorongan dari pasangannya sehingga mereka berselingkuh. Entah karena pasangannya yang tidak membuatnya puas atau karena ada ‘barang’ lain yang lebih menarik. Kedua,kebohongan akan ditutupi dengan kebohongan lain. Ketiga, perilaku mencurigai pasangan tanpa komunikasi yang sehat hanya akan memperkeruh suasana. Terakhir, Tuhan akan memberikan pasangan yang setara dengan kita. Jadi, jika ingin mendapatkan pasangan yang baik, jadilah pribadi yang hidup dan bergaul di tempat yang baik pula.
So, are you ready to protect yourself from being cheated by being a good person?**
Referensi:
Neuman, M. G. (2008). The Truth About Cheating. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Sudiawan, A. (2007, Maret 20). Data Selingkuh di Indonesia. Diambil kembali dari Awan Sudiawan: https://awan965.wordpress.com/2007/03/20/data-selingkuh-di-indonesia/