Kenakalan remaja sering kali dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perubahan sosial yang cepat, urbanisasi, dan pengaruh lingkungan sekitar. Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti pola asuh, interaksi sosial, dan lingkungan pendidikan memiliki dampak signifikan terhadap perilaku remaja. Penelitian oleh Firmansyah dan Mawarni menyoroti bagaimana peningkatan populasi dan degradasi lingkungan di kota-kota besar dapat mempengaruhi perilaku remaja, termasuk kenakalan (Firmansyah & Mawarni, 2022). Perubahan lingkungan sosial dan budaya yang terjadi di luar kota sering kali menciptakan tantangan baru bagi remaja. Urbanisasi yang pesat dan pergeseran nilai-nilai budaya dapat menyebabkan remaja terpapar pada perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Penelitian oleh Praptomojati menunjukkan bahwa remaja yang berasal dari latar belakang keluarga yang kurang harmonis cenderung lebih rentan terhadap kenakalan (Praptomojati, 2018). Pengaruh teman sebaya juga sangat kuat dalam membentuk perilaku remaja, di mana mereka sering kali terlibat dalam aktivitas yang berisiko sebagai bentuk pencarian identitas dan penerimaan sosial (Berliana et al., 2017). Dinamika kenakalan remaja tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dan budaya yang lebih luas. Perubahan sosial dan budaya memberikan tantangan tersendiri, upaya untuk membangun komunitas yang lebih mendukung dan inklusif bisa menjadi kunci untuk mengurangi kenakalan remaja.
KEMBALI KE ARTIKEL