Pada beberapa bulan lalu tepatnya pada bulan Juni 2024 telah digemparkan dengan kalimat All Eyes On Papua. Di mana All Eyes On Papua ini bermaksud untuk memberitahukan kondisi papua waktu itu. Kala itu masyarakat adat Papua yakni suku Awyu dan suku Moi tengah berupaya mempertahankan hak-hak atas tanah ulayatnya sekitar kurang lebih 36.094 hektare dan 18.160 hektare hutan adat Moi Sigin dari rencana ekspansi perusahaan sawit PT Indo Asiana Lestari dan PT Sorong Agro Sawitindo. Mereka meminta kepada Mahkamah Agung untuk membatalkan izin kepada perusahaan sawit itu. Perihal ini dinilai akan merugikan masyarakat adat karena berakibat buruk pada kondisi lingkungan, dan wilayah itu merupakan sumber kehidupan mereka. Apabila hal ini terjadi maka hilanglah sumber kehidupan mereka. Pembatalan izin terhadap perusahaan sawit akan memulihkan hak-hak masyarakat adat dan menyelamatkan hutan di Papua yang merupakan bagian penting dari identitas budaya dan spiritual mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL