Secara umum bahan dasar untuk membuat mie aceh antara lain mie basah ukuran besar, daging/ cumi/ udang, cabai, kapulaga, merica, bawang putih, bawang merah, daun bawang, daun salam, tomat, air kaldu sapi, sayur (taoge, kol), kecap manis, gula pasir, garam, dan cuka. Mie aceh tidak akan lengkap tanpa adanya acar yang ditaburkan di atas mie yang telah matang, bahannya terdiri dari mentimun, irisan bawang merah, dan cabai rawit bulat, agar seratus persen lengkap ditambahkan dengan sajian emping goreng yang kriyuk.
Wisata kuliner di mie aceh dewantara hampir selalu saya lakukan hingga 2 kali dalam seminggu. Hasilnya? Saya selalu menghabiskan piring demi piring mie aceh setiap pembelian. Favorit saya adalah mie aceh kuah dengan campuran daging dan udang. Hobi wisata kuliner di mie aceh dewantara baru setahun ini saya senangi, padahal selama 4 tahun saya menjadi mahasiswa di IPB, saya tidak pernah sukses menghabiskan sepiring mie aceh yang sebelumnya saya beli dari tempat yang berbeda. Mie aceh dewantara akan membuat lidah kamu nagih dan tidak akan berhenti hingga suapan terakhir karena citarasa kuahnya yang sedikit berbeda dan tentunya lebih lezat dibanding mie aceh lain. Mienya tidak membuat lidah cepat bosan, kaldunya sangat kental dan terasa, dan pastinya akan mereaksi keringatmu, sangat cocok untuk kamu yang sedang kehilangan selera makan dan rindu citarasa masakan yang berbeda.
Segar dan pedasnya mie aceh terasa semakin nikmat saat saya menyandingkannya dengan sajian jus timun halus favorit saya. Khusus jus timun halus yang saya maksud berbeda dengan jus timun serut yang dijual disini, saya sengaja memintanya secara khusus kepada Bapak penjual. Apakah anda asing dengan minuman ini? Eits, jangan samakan dengan jus timun serut ya? Jelas ada perbedaan antara jus timun serut dengan jus timun halus yang saya maksud. Jus timun serut hanya dibuat dari serutan kecil-kecil timun yang dicampur dengan air gula bening dan es, sedangkan jus timun halus yang saya maksud dibuat dengan cara timun diblender hingga menjadi halus dan berwarna soft putih kehijauan, selanjutnya dicampur dengan susu kental manis, gula, dan es. Mmm, yummi.
Saya cukup merogoh uang saku sebesar Rp 16.000 untuk menikmati sajian mie aceh daging + udang dilengkapi jus timun halus nan segar. Bahkan untuk anda yang merasa penggila mie aceh, ada mie aceh jumbo spesial yang akan semakin memanjakan rasa lapar di perut anda. Ingin menu lain? Disini juga menyediakan nasi goreng dengan menu variatif (daging, udang, cumi). Tidak jarang mie aceh dewantara menjadi lokasi saya dan sahabat-sahabat saya (Tarsius 42, Departemen KSHE IPB) untuk ngumpul bareng dan menghabiskan waktu bersama. Tempatnya sangat bersih, meskipun tidak terlalu luas, hanya terdiri dari 4 meja dengan masing-masingnya 6 seat bangku kayu. Teman-teman kantor saya juga sudah mencatat mie aceh dewantara kedalam daftar “list menu makanan wajib coba”. Tertarik? Silahkan datang ke Jalan Babakan Tengah (Bateng), Kampus Dalam IPB Darmaga, Bogor. Hehehe.