Terkadang, niat baik orang tua tak selalu berakibat baik pada anak-anak. Misalnya niat menyenangkan anak-anak dengan menciptakan liburan yang spesial, ternyata bisa juga berakibat negatif bagi anak-anak khususnya yang masih berusia TK/SD. Kejadian yang menimpa anak bungsuku yang masih duduk di kelas 1 SD, menjadi salah satu buktinya. Alkisah, liburan akhir tahun 2014 lalu, berjalan dengan nyaris sempurna bagi keluarga kami. Meski aku sendiri sudah tak memiliki cuti dan anggaran yang tersedia cukup terbatas, aku ingin menebus beberapa liburan sekolah terakhir yang berakhir di rumah saja karena aku lebih banyak disibukkan dengan sakit yang aku alami atau mengurus salah satu anakku yang sedang sakit. Sementara aku belum bisa mengambil cuti, aku mengajak suami dan anak ketiga dan keempat (si bungsu) untuk ikut ke kantor. Kebetulan suasana di kantor cukup kondusif untuk mengajak keluarga. Itu juga menjadi salah satu keinginan anak-anak sejak sebelum liburan mereka tiba. Seharian berjalan dengan menyenangkan. Agenda selanjutnya, Bapak dan Ibu sengaja aku minta untuk datang karena anak-anak sudah sangat kangen dengan mereka, sementara kalau kami sekeluarga yang pergi ke sana akan memakan budget yang sangat besar dan waktu yang tak memadai. Dua anakku yang di pesantren juga berlibur. Keluarga kami sangat lengkap ditambah dengan keluarga adik lelakiku satu-satunya. Suami sengaja cuti selam 5 hari kerja, sedangkan aku sengaja mengambil cuti sehari di hari kejepit setelah tahun berganti sehingga stok cuti tahunanku telah terisi kembali. Kami menginap di sebuah hotel atau villa seperti yang sudah lama diinginkan anak-anak. Villa tersebut milik salah satu teman Paklik kami yang juga dekat dengan keluarga besar kami. Letaknya di lereng Gunung Salak, Bogor. Kami bukan saja dipinjami villa untuk menginap, malah segala fasilitas telah disiapkan oleh mereka. Tak ada aktifitas yang luar biasa di sana, tapi cukup membuat kami merasa fresh. Meski gerimis sempat menyapa siang hari ketika kami tiba, tak menyurutkan kami untuk jalan-jalan di sekitar villa sambil menyaksikan pemandangan yang luar biasa indah. Pemilik villa yang sempat mengantarkan kami ke lokasi, mengajak kami untuk memanen buah naga merah di depan villa sekaligus makan rame-rame. Camilannya kacang rebus dan pisang dari kebun di villa, kedelai rebus, dan durian yang sempat dibeli di kebun durian Warso dalam perjalanan menuju villa.
KEMBALI KE ARTIKEL