Selepas taksi menurunkannya pergi, Fajira menyeret koper besar ke dalam rumah. Setitik rasa haru hinggap di hati meski diliput duka, tidak menyangka dapat menginjak kaki kembali di tempat ini. Lama berlabuh di negeri orang menjalani pendidikan tinggi, dirinya mendapat kabar pahit, Fang Hua, tante sekaligus keluarga satu-satunya yang dia punya, tengah meregang nyawa. Sekian lama menjejak di Berlin, Fajira lekas pulang menjumpai tante. Namun, sesampainya di rumah sakit tempat perempuan itu dirawat, Fajira telah kehilangannya. Kini dia sebatang kara.
KEMBALI KE ARTIKEL