Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Pengaruh Keluarga Broken Home pada Kondisi Kesehatan Mental Anak

19 Mei 2024   22:20 Diperbarui: 20 Mei 2024   19:46 166 0
Pulang ke rumah bersama keluarga adalah perasaan yang paling alami dan nyaman, dan juga merupakan tempat di mana seseorang dapat menemukan kebahagiaan sejati. Kehidupan seorang anak sangat dipengaruhi oleh keluarganya. Meski demikian, banyak anak yang tidak merasakan kegembiraan saat bersama kerabatnya. Bertentangan dengan anggapan umum, banyak anak mengalami kesedihan dan depresi di dalam keluarga mereka sendiri, yang sering kali dianggap sebagai lingkungan paling aman. Keluaran :, apa alasan dibalik kalimat tersebut?

Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) tahun 1995, keluarga cemara  dibentuk atas dasar perkawinan yang sah, bertaqwa kepada Tuhan, dan mampu memenuhi kebutuhan rohani dan materiil untuk hidup layak. Terdiri dari lebih dari satu orang dan mewujudkan hidup berdampingan secara harmonis, hubungan yang  serasi dan seimbang antara keluarga, masyarakat, dan lingkungan.

Keluarga juga merupakan tempat di mana setiap orang dapat menyuarakan kekesalannya terhadap permasalahan yang dihadapinya. Konflik dalam keluarga dapat menyebabkan perselisihan keluarga dan krisis keluarga, yang dapat diringkas dengan istilah “Broken Home”.' Situasi krisis keluarga dapat merugikan banyak orang yang terlibat, terutama anak-anak.  Salah satu penyebab perilaku menantang dan buruknya kesehatan mental pada anak dari lingkungan rumah yang sumbang adalah lingkungan rumahnya. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun