17 Juni 2024
Hari itu saya begitu istimewa. Untuk kali kedua, saya merayakan Lebaran di Yogyakarta, kota yang kini terasa begitu akrab dan hangat di hatiku. Lebaran tahun ini terasa begitu campur aduk ada sedih dan senang. Karena saya merayakan lebaran idul adha tanpa kedua orang tua dan keluarga besar, namun di sisi lain kesedihan itu terobati dengan merayakannya bersama teman-teman dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Kami berasal dari berbagai penjuru Indonesia, membawa keragaman budaya yang membuat hari itu penuh warna.
Pagi-pagi sekali, kami semua sudah bangun dan bersiap-siap untuk shalat Idul Adha di lapangan Kampus 4 UAD. Langit cerah, dengan sedikit angin yang membuat suasana semakin nyaman. Lapangan Kampus 4 UAD dengan suasana yang begitu dingin dengan mengenakan baju sederhana tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang serba baru, kali ini begitu sederhana dengan pakaian yang ada di lemari yang sudah di cuci dan di setrika, saya berangkat bersama teman-teman se kos saya dan berangkat dengan senyum ramah di wajah mereka. Kami bergabung dengan puluhan orang lainnya, mengikuti rangkaian shalat dan khutbah yang menyejukkan hati.
Setelah shalat, kami saling bersalaman, berpoto bersama dan membeli nasi padang di depan alfamidi kemudian kembali kekos dan makan bersama. Hari itu, teman-teman berkumpul di kos saya meski tak semuanya ikut bergabung tapi hal itu begitu istimewa.Â