krisis iklim dan Jakarta: menghadapi naiknya permukaan air laut
22 Desember 2024 06:00Diperbarui: 21 Desember 2024 22:08341
Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, memiliki posisi geografis yang sangat strategis namun juga rentan terhadap dampak krisis iklim. Karena terletak di dataran rendah dengan ketinggian rata-rata hanya sekitar 7 meter di atas permukaan laut, hampir 20% wilayah Jakarta terancam banjir. Kota ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa di bagian utara, membuatnya sangat rentan terhadap banjir rob dan intrusi air laut, terutama selama musim hujan. Dibandingkan dengan wilayah sekitarnya, sebagian besar wilayah Jakarta memiliki tanah yang lebih rendah, sehingga genangan air menjadi masalah besar ketika hujan lebat atau pasang air laut. Selain itu, penurunan tanah yang disebabkan oleh ekstraksi air tanah juga memperburuk keadaan, membuat banyak wilayah di Jakarta menjadi lebih mudah terendam. Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengambil tindakan mitigasi dan adaptasi untuk menghadapi masalah yang ditimbulkan oleh naiknya permukaan air laut dan perubahan iklim.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.