Akhir – akhir ini, kehidupan masyarakat Ibu Kota Jakarta seringali diresahkan dengan perilaku para preman yang semakin massif, baik yang bertindak secara individual, berkelompok maupun teroganisir dengan kedok organisasi kemasyarakatan. Gerakan mereka tidak hanya dilakukan dengan pemaksaan dan intimidasi bahkan seringkali juga disertai dengan kekerasan fisik, manakala keinginan mereka tak bisa dipenuhi.