Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Luka

5 Februari 2022   06:01 Diperbarui: 6 Februari 2022   17:51 156 7
Luka..

Sepasang merpati terbang mengitari awan putih..
Menikmati langit biru sayap sayap lincah mengundang birahi..
Di ujung ketinggian kesadaran mulai berangsur pergi..

Dari bawah menuju puncak bukannya sudah tercapai..
Apa yang masih tersisa..
Jika merpati khilaf pasti lupa diri..
Ujian bukan milik rakyat jelata..
Godaan laksana hantu membututi setiap langkah manusia..

Ketika pembesar berpesta tanpa rasa lelah..
Di sanalah hantu hantu tertawa riang gembira..
Cukup satu teguk khamr terhapus sudah semua amal ibadah..
Mengajak bercinta kepada sekian syahwat yang dipuja..

Merpati jatuh sayap sayapnya menjadi patah..
Keindahan dan kecantikan sudah tidak bermahkota..
Tiada yang melirik menawar harga sangat murah..
Kalau tidak faktor iba saja..

Merpati berteriak mengguggat semesta..
Mengapa sekarang ia jadi hina..
Kesadaran yang belum datang membungkam logikanya..
Keegoisan masih dijunjung di ujung derita..
Merpati bertambah nestapa..
Melawan takdir yang menghukum dia..

Merpati...bagaimana nasibmu kini..
Jangan kamu luka sendiri..
Merpati merpati lain senasib sehina sesali diri..
Mereka terkurung pada penderitaan panjang melukai..

Kehidupan merpati sekarang terluka..
Sangkar emas menelanjangi sepanjang masa..
Waktu jaya sudah lelah menunjukkan siapa dia..

Ke mana merpati terbang percuma sekarang ia tiada berguna..
Tinggallah engkau bersama sedihmu dengan luka menganga..

Kimmy ahmad

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun