Pancing terangkat, nyatanya hanya dapat kain sobekan..
Sore di ujung senja pemulung menjelajahi sampah sampah Ibukota..
Keranjang diraih, malang benda berharga tak satu pun jua..
Malam hari, romantisme muda mudi berkencan..
Pemuda tampan berusaha mengunjungi gadis pujaan..
Pupus sudah hasrat yang menggebu, Gadis yang dimimpikan terpanah pemuda negeri seberang..
Kesal, marah dan patah hati mencengkram jiwa yang lemah terkulai..
Harapan di depan mata tidak tergapai..
Keadilan tidak berbanding lurus dengan niat suci..
Di manakah sang juru pengasih..
Saat aku membutuhkan satu rahmat pun tidak menghampiri..
Di manakah sang juru firman..
Saat aku membacakan ayat suciNya, berkah yang kudambakan..
Tidak kunjung yang datang..
Di mana aku melapor..
Sedang tempatku berharap sudah membuat kepalaku bocor..
Melihat orang - orang yang bermalas.. hidupnya bergelimang rasa puas..
Melihat orang - orang yang durhaka..
Dunia hidupnya di lstana bak raja..
Membuat aku panas tersengat rasa iri dan dengki..
Kemuliaan hidup lebih memilih pada orang - orang yang penuh anomali..
Renunganku berlarut mengikuti lembayung berkabut..
Takdir nyatanya bisa berlawanan dengan otakku yang kusut..
Man jadda wa jada tidak usah kau sebut..
Di belahan dunia negeri bedebah para curut pesta pora..
Menjadi tikus - tikus pemangsa dan pengisap darah..
Hakim sang juru adil tidak berdaya..
Karena palunya terpasung dengan jeratan harta..
Begitu jua aparat bermental keparat memuluskan segala rencana bangsat..
Takdirkah yang salah..??
Ketika kejahatan membumihanguskan kebenaran.
Keadilan yang hilang..??
Ketika mereka Abidin shalih terdhalimi para manusia binatang..
Letakkan kebenaran pada nilai kemenangan..
Bukan pada penganiayaan..pengucilan dan pembantaian..
Uighur..palestina..Apakah menerima takdir yang salah..??
Mari nalar bersama..
Dalam bahasa sastra..
Dengan ilmu hikmah..
Dengan tafakkur yang terukur..
Dengan pengetahuan mendalam..
Takdirkah yang salah atau manusianya yang aniaya..
Kimmy Ahmad
4, Des 2021