Detik ke menit,senyuman kecil ku paksa disangka genit...
Menit ke jam, mata tak dapat terpejam...
Hari ke pekan semakin bosan...
Pekan ke bulan, rasanya menumpuk catatan...
Bulan demi bulan rasanya makanan tanpa garam...
Bulan ke tahun,harapan baru selalu tertimbun...
Tahun demi tahun, tak lagi ada kata pertemuan...
Tahun ke masehi, tatapan sinis tetap menghantui...
Masehi demi Masehi, letakan didada sekuncup bunga Sang Pemberi...