Aisyah hanya tersenyum hambar, diledek para guru. Dilihatnya Pak Mumtaz kelihatan tenang membaca buku, sesekali tersenyum. Sangat datar, tidak bisa ditebak makna senyumnya. Aisyah merasa bapak ibu guru senior mengujinya. Guru madrasah tentunya tidak elok jika berboncengan, padahal bukan muhrim. Di tengah riuhnya candaan mereka, terdengar Bu Rahma berbicara dengan bijak.
KEMBALI KE ARTIKEL