Walau belum satu kalipun mengikuti seleksi PNS, namun saya bisa merasakan bagaimana sulitnya beradu peruntungaan menjadi PNS. Beberapa rekan satu angkatan semasa kuliah dulu bahkan sudah ada yang puluhan kali mengikuti seleksi, namun nasib baik tampaknya belum berpihak, jadi ya selalu gigit jari. Kini di sisa injuri time batas usianya, ia masih punya harapan. "Siapa tahu, ada keajaiban" katanya.
Jujur, bukannya tidak kepingin menjadi PNS, namun hidup adalah sebuah pilihan, dan pilihan saya menjadi pegawai partikelir. Siapa sih yang tidak kepengin memiliki gaji cukup dan jenjang karir yang jelas? Itu kan yang diharapkan oleh anak, istri, ayah, ibu dan saudara-saudara kita? Hidup teratur, rezeki lancar, dan jaminan hari tua yang pasti. Sibuk bekerja, tetapi punya banyak waktu bersama keluarga di akhir pekan.
Kembali ke system penerimaan PNS. Walaupun masih banyak celah di sana-sini, sistem perekrutan PNS dari tahun ke tahun tampaknya semakin tertata. Pemerintah tentu tidak mau dicap lelet dan setengah hati dalam melaksanakan program reformasi birokrasi. Oleh karenanya sistem perekrutannya pun terus diperbaiki. Mulai model manual, kini pendaftaran PNS pun telah memanfaatkan kecanggihan teknologi : sistem online.
Hampir semua kementrian, lembaga negara, dan pemerintah daerah mempublikasikan secara terbuka baik formasi maupun system penerimaan pegawainya. Walau banyak juga yang menyangsikan akuntabilitasnya, peminatnya pun tetap melimpah ruah. Tahun ini saja , pemerintah membuka 100 ribu formasi, namun yang mendaftar sudah mencapai angka 2 juta.
Karena tidak berimbangnya pendaftar dan yang diterima , konon 'kursi' PNS banyak yang diperjualbelikan. Angka cukup fantastis antara 100 sampai 200 juta per kursi. "Apalagi untuk kementrian yang basah Mas, banyak yang mau tuh harga segitu" kata seorang rekan yang sudah beberapa kali pula mendaftar.
Namun sepatutnya kita musti percaya pemerintah akan terus melakukan perbaikan terhadap system perekrutan calon abdi negara ini. Sehingga nantinya akan tercipta sebuah model perekrutan yang bersih dan berkeadilan untuk semua orang. Bukan hanya untuk mereka yang berduit.