Tetapi di Dunia yang mempunyai Hukum dan Politik serta kekuasaan, Fenomena tersebut bisa saja terjadi, bagi yang memahami nya,
Peristiwa tersebut bermula ketika seekor nyamuk yang terus berlari dan bernyanyi di telinga Buaya dan Komodo, sampai nyamuk tersebut membawa dan menjatuhi kotoran buaya dan komado tersebut di kepala nya mereka sendiri, sehingga Buaya dan Komodo tersebut pun merasa sangat terganggu, sangat terusik, dan jijik, merasa di remehkan, dan di ejek, maka tidak mustahil jika Buaya dan Komodo tersebut marah dan kompak berupaya untuk memangsa, Membunuh dan Membungkam nyamuk tersebut,
Apakah nyamuk tersebut akan selamat dari Buruan Buaya dan Komodo tersebut?
Tentu saja tidak, karena Upaya Buaya Dan Komodo tersebut sangat serius menyerang secara masif dan bergantian,
Sebenar nya apa yang di nyanyikan oleh nyamuk tersebut, tidak ada yang tahu dan mengerti arti nyanyian nyamuk tersebut, yang dapat mengetahui nya adalah nyamuk tersebut sendiri, tetapi banyak juga yang menyimpulkan bahwa nyanyian nyamuk tersebut adalah nyanyian tentang penegakan kebenaran dan keadilan di dunia nya, lalu apakah kotoran buaya dan komado yang di bawa dan di lemparkan kepala mereka, adapun kotoran tersebut yang di maksud adalah suatu kesombongan, kebohongan dan kesewenang-wenang atau arogansi dari sikap Buaya dan Komodo sendiri, Buaya dan komodo tersebut tidak terima di bongkar dengan sikap dan watak asli nya
Apakah Nyamuk tersebut akan mati atau punah karna di buru dan di Bungkam oleh Buaya dan Komodo secara masif dan bergantian? Apakah kisah tersebut akan berakhir? Mungkin saja nyamuk itu akan mati, akan vakum, tapi tidak untuk sikap dan jiwa dari nyamuk yang mempunyai sikap dan jiwa pemberani pembela kebenaran dan keadilan tersebut, melainkan akan berkembang dan berlipat ganda, kisah tersebut akan terus ada sampai yang sebenar-benar nya terungkap, meskipun di Pengadilan Akhirat, Officium Nobile (MARS/ Muslihan Aulia Haris)