Sandal warna hitam yang kupakai masuk pertemuan kuliyah mendapat sambutan dari kawan-kawan. Aku berani memakai sandal itu bukan karena sudah tidak ada sepatu yang ku temui, biasannya aku selalu meminjam sepatu kawan kos karena sepatuku sendiri hilang entah kemana. Ketika sepatu berjajar di rak kupandangi, sebuah imaji berulah dalam kesadaran penuhku. Secara fungsi kau sama saja seperti sandal biyasa. Tapi, apa yang membuat kedudukanku setingkat lebih meninggi ketika aku memakainnya. Budhaya ini memang terasa sedikit aneh dalam pikiranku.Â
KEMBALI KE ARTIKEL