Saya beruntung mengenal dua budaya berbeda di dua masa seperempat abad usia saya. Masa pertama, lahir, tumbuh dan menempuh usia dewasa muda di pulau Lombok. Pulau berjulukan pulau seribu mesjid dengan keseharian yang kental bernuansa Islam. Berikutnya, juga terbiasa rasakan efek budaya partial yang membiasakan kedepankan laki-laki (baca: ayah) di hampir segala hal. Misal, pada momen makan bersama, tak ada yang boleh mencuci tangan mendahului ayah. Atau lelaki tertua di keluarga.
KEMBALI KE ARTIKEL