Ketika memilih berkesenian secara serius, pada 1990, saya banyak belajar dari seniman-seniman senior Aceh. Untuk teater saya belajar secara khusus kepada Junaidi Yacob dan Pungi Arianto (juga jurnalis Harian Analisa di Aceh). Mereka pimpinan Teater Bola, tempat saya bergulat tiap sore, hingga pentas ke mana-mana.
KEMBALI KE ARTIKEL