hari ini kau kembali menggendongku dan kedua kakakku...
kakimu kembali aku dudukki selama berjam-jam karena macet...
ibu..
sudah berkali kali...
jangan memakai rok panjang...
besok agar kakimu tak menompang berat badanku
pakailah celana ...
agar aku bisa duduk di jok motor bukan di pahamu...
atau...
biarkan kakak mengunakan jasa angkot ..
agar aku bisa duduk di belakangmu..
bukan di depanmu...
agar kau tak merasa kesulitan mengendarai motor maticmu...
tapi kau selalu bilang terhadapku,ketika ku melontarkan protesku
"anakku ini tugas ibu,insya ALLAH tidak akan terjadi apa-apa"
terus bagaimana dengan rokmu ibu?
setiap aku duduki,rokmu sobek..
"Pakaian yang ibu pakai insya Allah adalah kekuatan dan kemuliaan ,jadi jangan mengkhawatirkan ibu ya nak ..?"
Ia membuka mulutnya dengan hikmat,pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya.
aku menyanyangimu sepenuh hatiku ibu ...
aku tahu ibu...
Pemahaman,perkataan dan kecenderungan ibu, semua ditujukan untuk mencapai keridho’an Allah swt., Tuhan semesta Alam.