Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Jokowi VS Pemadaman Listrik Bergilir

18 Juni 2014   07:12 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:17 91 1
Didaerah kami, Bangka Belitung soal Pemadaman Listrik Bergilir selalu terjadi dan berulang-ulang seperti bencana rutin yang tidak terselesaikan. Alasan klasik dari Pihak PT PLN Wilayah Babel adalah Pada Jam 17.00 sd 23.00 WIB yang disebut beban puncak, mesin pembangkit tidak mampu menyediakan daya listrik sesuai kebutuhan. Ketersediaan 130MW tetapi pemakaian mencapai 134MW, selisih 4 MW, belum usai permasalahan itu tetapi per Juni 2014 rilis dari PT PLN menyebutkan kekurangan terus bertambah mencapai 18MW.

Mari simak #debatcapres kedua ini :



#Jokowi menyebutkan bahwa Berapapun untuk kebutuhan Pendidikan jangankan 40Triliun bisa disiapkan, caranya mudah yakni EFISIENSI KELISTRIKAN..

Saya, terkejut mendengar kata-kata itu, sebab persis sekali dengan apa yang sedang saya dan teman-teman lakukan dibangka belitung yakni melakukan Gugatan Citizen Lawsuit - Gugatan Warganegara atas Kelalaian dan Kelambanan Penyelenggara Pelayanan Publik dan Kelistrikan dengan adanya Kebijakan Pengurangan Pemakaian Listrik oleh Pemda di Bangka Belitung senilai 4 MW di Bangka dan 4 MW di Belitung.

Mari kita tengok kantor-kantor pemda, entah siapa yang memulai dan membuat aturan pengadaan Barang Jasa bahwa Kantor Pemda harus memiliki banyak titik lampu (1 lampu berjarak 1 meter) menyala di dek, lorong, taman, teras dll. ditengah masyarakat hidup dengan listrik yang minimalis dan resiko pemadaman secara mendadak. Managemen Pemerintahan kita ini sudah salah kaprah. Pola perilaku pemerintahan didekatkan dengan kemewahan.

Kemudian soal Pengadaan Barang Jasa, sudah tahu gaji kepala daerah cuman 6 Jutaan, lalu kenapa aturan pengadaan mobil dinas pejabat didekatkan dengan aturan harus mobil berstandard Lux/mewah, kalau bukan kader rakyat maka pastilah perilaku si kepala daerah menjadi elit.

Lagi Kita sudah salah kaprah.. MENTAL HIDUP MEWAH PEJABAT DIPELIHARA..

Akan tetapi Hal yang baru disampaikan oleh #JOKOWI bahwa selama ini kita sebutkan bahwa Layanan Listrik Publik dilakukan Pemerintah adalah untuk mencapai kesejahteraan umum, tetapi JOKOWI meluruskan bahwa LAYANAN LISTRIK adalah mencapai Tujuan Pendirian NKRI (Aline Pembukaan UUD1945) untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Artinya

JANGAN GUNAKAN LISTRIK BERLEBIHAN.. APALAGI MENGANCAM KECERDASAN KEHIDUPAN BANGSA.

Saya rasa saya sudah menemukan kepentingan mengapa saya wajib mendukung Jokowi. Lagi-lagi ia bicara seakan-akan adalah KITA, Ya, seperti KITA yang mungkin ingin berbuat sesuatu untuk Bangsa ini.. benar sekali bahwa Jokowi itu adalah KITA.

Tahu kah anda dalam suara keluhan publik tentang pemadaman listrik yang disampaikan warga babel kepada saya dan teman-teman. "sangat banyak ayah/kepala keluarga yang berpikiran untuk mengefisiensikan pemakaian listrik untuk hemat anggaran rumah tangga kemudian mendahulukan kemajuan pendidikan anaknya, apa bedanya pikiran itu dengan JOKOWI, ternyata sangat mudah, tetapi pikiran seperti ini hanya dapat lahir dari orang - orang yang sederhana dan paham penderitaan rakyat atas kealpaan Negara."

Good Luck Jokowi, Bereskan Indonesia ini, Gaya Bapak yang tegas tapi soft itu adalah NYALI untuk melakukan Revolusi Mental.

#JohnGanesha

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun