Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Konektivitas ASEAN Menuju Pertumbuhan dan Ketahanan Ekonomi yang Berkelanjutan

20 Juni 2023   14:06 Diperbarui: 20 Juni 2023   16:35 489 4
Isu resesi kerap kali datang menghampiri. Persaingan perdagangan global yang sengit antar negara-negara adidaya seperti China dengan Amerika Serikat atau Rusia dengan Uni Eropa membuat beberapa negara berkembang pasang badan jika sewaktu-waktu ada efek buruk perekonomian yang ditimbulkan.

Saat ini Indonesia memang termasuk dalam kategori negara berkembang tapi Indonesia memiliki ASEAN sebagai kendaraan menghalau dominasi kekuatan besar negara-negara adidaya di seberang sana. Bukan zamannya lagi negara-negara berkembang ini menjadi penonton di belakang layar.

Sejarah mencatat, Indonesia bersama Thailand, Singapura, Filipina, dan Malaysia berhasil mendirikan organisasi regional khusus wilayah Asia Tenggara pada tahun 1967. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses kerja sama antar bidang dan menghadang imperialisme global dalam berbagai bentuk.

Kini sudah lebih dari setengah abad ASEAN berdiri, jumlah anggotanya pun bertambah menjadi sebelas. Indonesia mendapat giliran untuk mengetuai hajatan besar tahunan KTT ASEAN yang megah digelar di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023 lalu.

Forum tertinggi di ASEAN tersebut bukanlah sekadar seremonial atau jalan-jalan melihat kadal reptil raksasa belaka, Indonesia justru berupaya mengeratkan kesolidan para anggotanya di tengah ancaman resesi global dan dominasi kekuatan besar melalui berbagai kebijakan di bidang perekonomian salah satunya dengan mengintegrasikan sistem pembayaran di antara negara-negara ASEAN.

Kemudahan Bertransaksi Antar Negara ASEAN Namun...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun