Tasbih ibaratnya adalah sebuah perjalanan kehidupan manusia yang terangkai menjadi satu kesatuan, berawal dan berakhir pada satu titik yang sama…, yap!! Titik itu berawal dari ALLAH dan berakhir pula kembali pada NYA. Tidak bisa dikatakan tasbih jika hanya satu dimensi saja yaitu hanya satu butir biji tasbih, begitupun kehidupan ini akan terasa indah dan sempurna jika telah melewati serangkaian untaian butiran suka, duka, derita, bahagia, gembira, gagal, sukses, pasang ataupun surut. Untuk melewati semua itu dibutuhkan keberanian, kesabaran, kekuatan dan perjuangan untuk terus meniti, berjalan, atau bahkan mendaki. Sebab, seperti halnya tasbih yang melingkar maka, seperti itu pula kehidupan. Kemanapun akan pergi dan berlari, tetap saja masih dalam lingkaran takdir ALLAH…, tapi bukan berarti ketika takdir itu tak seperti harapan kita trus, kita beranggapan takdir itu kejam dan ALLAH tidak berlaku adil. Ingatlah, bahwa tak semua yang kita harapkan akan dikabulkan tetapi, semua yang dikaruniakan adalah sesuatu yang kita butuhkan dan semua itu wajib untuk kita syukuri. Dari ALLAH kehidupan dimulai dan kepada NYA jua kehidupan ini kembali.., karena itulah tasbih identik dengan dzikir untuk mengingat ALLAH, yang juga merupakan tanda proses perjuangan dan semangat. Gambaran tentang kehidupan sejati. Tasbih adalah wakil jiwa yang selalu bergerak, tiada pernah berhenti, pantang menyerah dan tidak mengenal putus asa untuk meraih dimensi yang lebih tinggi.