Cafe-cafe dipenuhi oleh penguasa masa depan kota, yaitu kawula muda. Tidak hanya pemuda, tetapi juga remaja putri. Mereka benar-benar generasi native digital, sebutan untuk penduduk asli dunia cyber. Betapa tidak, seandainya bapak-bapak mereka datang kesini, betul-betul akan menjadi alien, terasing ditengah keramaian. Laksana suku pedalaman masuk kota. Budaya warung kopi yang diwarnai debat-debat panjang bersama timphan, bada dan kawan-kawan. Kini digantikan Cafe dengan hal-hal yang sukar dipahami generasi "keude kupi". Wifi, facebook, twitter, farmville, mafia wars, forex dan poker: kue jenis apa ini?