Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

[Humor] Berani Menentang Orang Tua karena Wanita

24 September 2011   16:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:39 459 4
Tidak salah jika orang tua menginginkan anaknya menjadi seperti apa di masa depan.  Yang menjadi persoalan adalah ketika orang tua memaksakan kehendak.  Harus dituruti apa maunya seolah-olah sudah tahu persis apa yang akan terjadi di hari nanti.

Abik sebagai anak, tak cocok dengan kehendak bapaknya. Dia punya pilihan sendiri jalan hidup seperti apa yang diinginkannya. Tak pelak lagi hal ini membuat bapaknya berang.  Anak lelaki satu-satunya tak patuh.

"Sudah bapak bilang untuk daftar test PNS.  Masa  depan trah kita terarah ke situ dari jaman kakek moyangmu dulu".

"Saya nggak mau jadi koruptor, Pak", jawab Abik

"Siapa bilang PNS identik dengan korupsi, konyol itu.  Semua pekerjaan ada godaannya, tergantung pribadi masing-masing bisa melawan godaan itu atau tidak".

"Itulah masalahnya. Saya sering tidak tahan godaan. Seperti sekarang ini saya menentang Bapak karena wanita."

"Heh, apa kamu bilang? Apes, bener-bener keluarga kita apes. Walaupun kamu anak Bapak, cobalah tidak mengikuti jejak Bapak dalam soal wanita".

Si Bapak tertunduk lesu, mengingat bagaimana masa mudanya dulu menjalani hidup.  Setelah pikirannya tenang, Si Bapak melanjutkan kata-katanya.

"Ya sudah kita lupakan pembicaraan tentang wanita.  Bagaimanapun itu adalah hidupmu. Hidupmu adalah pilihanmu.  Sekarang Bapak mau tanya, kamu kerja di bidang apa? Di mana? Gajinya besar? Peluang karirnya bagaimana? Dan wanita yang telah mempengaruhi kamu itu, apa sudah sepakat dengan pekerjaannmu? Nanti minggat lagi kalau ada kesulitan?"

"Bapak tanyanya banyak amat sih? Saya mengagumi wanita, Pak.  Saya suka kecantikan mereka dan saya sangat tergoda oleh mereka.  Makanya saya kerja di pabrik kosmetik Ayu Sari. Tahu kan , Pak, pabrik kosmetik Ayu sari sudah terkenal dalam belantara hiruk-pikuk perbedakan dan pergincuan".

"Oalah, Bapak kira kamu lagi kepincut wanita, ternyata soal kosmetik wanita to.  Eh, Bik, coba bayangkan kalau Mbak Minul tetangga baru kita itu mau berdandan sedikit saja pakai kosmetik Ayu Sari pasti cuantik banget.  Polosan saja, beningnya sudah ampun-ampunan begitu..."

"Bapaaaaaak! Hayo barusan bicara apa?... Ibu lagi ngulek sambel nih. Bapak mau diulek sekalian?" tiba-tiba terdengar suara ibunya Abik berteriak  dari arah dapur.

"Apa sih, Bu. Itu lho Mas Mul tetangga baru kita kebanyakan begadang kepalanya pening".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun