Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

yang terhendaya dan yang terlupakan...

13 November 2010   17:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:38 56 0

kupu-kupu itu kini tinggal kenangan

terpenggal dalam kesunyian penantian

tak disangka terbenam dalam manisnya madu

tak patut mempersalahkan purnama yang tiada henti berganti

toh, semua akan tetap sama

mengikuti sabit yang diam-diam menguntit

tiada guna mempersalahkan samudera yang membentang

toh, sungai-sungai kecil siap mengombak dikala sepi

di bukit Saran ini dia tenggelam

meregang nyawa

setia memegang janji kudus

pejantan yang terbang dibawa angin surga duniawi entah kemana

garis Matahari memang jelas

kepada siapa Dia memihak?

kepada dia yang melapuk terpegang ikrar suci

atau kepada dia yang berjubahkan madu beronggakan bisa mematikan?

sintang,13 November 2010

untuk cinta yang tergadaikan oleh jarak & waktu...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun