Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Hembusan Angin Cemara Tujuh 73

2 Januari 2019   14:33 Diperbarui: 2 Januari 2019   14:37 127 1
Hembusan Angin Cemara Tujuh 73

Reunian itu menjadi bauran segala macam obrolan kenangan, kerinduan juga harapan ke depan. Ajang saling berbagi pengalaman masing masing yang beragam. Memiliki nilai pembelajaran yang berbeda beda.

Sutopo tercenung mendengarkan kisah kisah yang dialami teman temannya itu. Bermacam kisah yang disampaikan apa adanya, tanpa ditutupi tutupi. Barangkali terbawa suasana malam gunung Merapi, atau karena mereka memang sahabat akrab yang saling percaya. Yakin para sahabat itu sudah cukup bijak, bisa menyaring mana yang bisa diceritakan kepada orang lain, mana yang mesti tetap hanya menjadi pengetahuan mereka saja. Para pendaki itu bercerita tanpa Rem. Berbagi dan saling menguatkan.

Kisah kesuksesan, kesedihan, kebahagiaan, persahabatan, kecewa, pengkhianatan, persaingan saling sikut, sabotase, sampai kisah mistis di santet yang mereka alami diceritakan tanpa rasa khawatir di ketawai atau di bully.

Sutopo merasa dirinya picik, kerdil dan sekaligus tidak tahu diri. Hanya karena merasa yakin dirinya sangat mampu dan layak, namun tidak terpilih menjadi Direktur  membuat dirinya mutung, demotivasi dan merasa diperlakukan tidak adil. Banyak kisah pilu dan sarat ketidak Adilan dialami teman teman mereka. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun